Langganan

BANJIR SUKOHARJO: 10 Desa di Empat Kecamatan Dilanda Banjir, Ratusan Warga Mengungsi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Farid Syafrodhi Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 6 Januari 2013 - 17:15 WIB

ESPOS.ID - Sebagian warga Desa Kadokan, Kecamatan Grogol mengungsi ke tanggul Nusupan untuk menghindari genangan air yang telah masuk ke rumah-rumah penduduk sejak Sabtu (5/1/2013) malam. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

Sebagian warga Desa Kadokan, Kecamatan Grogol mengungsi ke tanggul Nusupan untuk menghindari genangan air yang telah masuk ke rumah-rumah penduduk sejak Sabtu (5/1/2013) malam. (JIBI/SOLOPOS/Trianto Hery Suryono)

SUKOHARJO — Sebanyak 10 desa di empat kecamatan terendam banjir, Minggu (6/1/2013). Ratusan orang terpaksa mengungsi dan meyelamatkan diri beserta barang bawaannya karena luapan air Sungai Bengawan Solo mencapai setinggi leher orang dewasa.

Desa yang terendam banjir yakni di Desa Kragilan, Daleman dan Kepuh, Kecamatan Nguter dengan ketinggian air rata-rata 50 cm-60 cm. Lalu Desa Kadokan dan Langenharjo, Kecamatan Grogol. Di Nusupan, Desa Kadokan, banjir terjadi akibat luapan Sungai Bengawan Solo dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Setidaknya 50 rumah terandam banjir dan 200 an orang diungsikan di Masjid An Nikmah.

Advertisement

Sedangkan di Kecamatan Mojolaban, banjir menggenangi rumah warga Desa Tegalmade, Plumbon, Laban dan Gadingan. Rata-rata banjir setinggi 50 cm-80 cm. Di Desa Tegalmade ada sebanyak 15 rumah terendam banjir, Desa Laban juga 15 rumah, Desa Plumbon sebanyak 44 rumah dan Desa Gadingan ada sekitar 100 rumah terendam banjir di Dukuh Ngrayapan, Dukuh Klatak dan Dukuh Ganggang. Sedangkan di Kecamatan Sukoharjo yakni di Kelurahan Joho dan Jetis.

Kasi Kedaruratan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Margono, mengatakan begitu air meluap, para relawan Sukoharjo yang tergabung dalam koordinasi BPBD Sukoharjo, terjun langsung untuk membantu evakuasi warga di sejumlah desa. Sejumlah aparat dari Kodim 0726 Sukoharjo juga turut membantu. “Karena banyaknya titik banjir yang perlu ditanggulangi, maka tim dipecah-pecah ke sejumlah desa. Namun fokus evakuasi utama di Nusupan karena di sana banjirnya paling parah,” ujar Margono.

Di Dukuh Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, ratusan warga sejak Sabtu (5/1/2013) malam mengungsi di Masjid An Nikmah, Dukuh Nusupan. Sebelum meninggalkan rumah, barang-barang mereka telah diletakkan di ranggon atau rak di bawah atap rumah. Menurut penuturan sejumlah warga, air bah sudah masuk ke pekarangan dan rumah warga sejak pukul 20.00 WIB. Semua warga Nusupan, terutama yang bertempat di lingkungan RW 004, mengawali mengungsi di masjid. Disusul kemudian ratusan warga lain di RW 005.

Advertisement

Warga baru balik ke rumahnya masing-masing setelah air agak surut sekira pukul 12.00 WIB. Mereka kembali ke rumah untuk membersihkan perabot dan lantai yang kemasukan lumpur bawaan air banjir. Salah satu warga Nusupan, Sutarti, yang rumahnya hanya berjarak sekira 10 meter dari Sungai Bengawan Solo, mengatakan awalnya air luapan sungai naik perlahan-lahan. Namun sekitar pukul 22.30 WIB, air naik ke permukaan sangat cepat. Ia dan keluarganya lalu memutuskan untuk mengungsi. “Saya hanya membawa pakaian seadanya untuk ganti. Barang-barang yang lain, sejak pukul 20.00 WIB sudah ditaruh di ranggon,” ujar Sutarti kepada Esposin.

Hal serupa diungkapkan warga lainnya, Susanti. Saking cepatnya air bah masuk ke dalam rumah, ia tak sempat membawa barang banyak. Ia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi setelah semua barang-barang aman di rumah. Barang bawaan diangkut menggunakan perahu yang dikemudikan oleh relawan. “Waktu mengungsi, jalan desa sudah terendam air semua, jadi tidak kelihatan sama sekali jalannya,” papar Susanti.

Sementara itu di lokasi pengungsian, sejak Sabtu malam warga tidur di emperan masjid. Mereka baru mendapatkan makanan pagi harinya setelah dikirimi oleh Muspikan Grogol dan BPBD Sukoharjo.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Kata Kunci : Balaidesa
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif