by Muhammad Ismail Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 19 Juni 2016 - 11:23 WIB
Esposin, SOLO--Ratusan warga Joyotakan, Serengan mengungsi di sepanjang jalan raya Gading-Sukoharjo atau Jl. Brigjen Sudiarto, Minggu (19/6/2016) pagi. Banyaknya warga yang mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir mengakibatkan jalan tersebut macet total.
Pantauan Esposin, ketinggian air di rumah pompa Joyotakan mencapai 5 meter akibat meluapnya Sungai Jenes dan Kaliwingko, Sukoharjo. Kondisi itu mengakibatkan air meluap hingga ke rumah warga melalui pintu air.
Meluapnya Sungai Kaliwingko juga merendam warga Joyotakan kawasan Tanjunganom. Kantor Kelurahan Joyotakan dan puskesmas pembantu pun ikut terendam air setinggi 1 meter.
Seorang warga Joyotakan, Prapti, mengatakan air mulai masuk ke rumah warga pukul 03.30 WIB dengan ketinggian air 30 sentimeter. Air bertambah banyak pada pukul 06.00 WIB dengan ketinggian mencapai 1 meter dan masih bertahan hingga pukul 10.30 WIB. "Kami terpaksa mengungsi di pinggir jalan karena tempat pengungsian di kelurahan tidak cukup," ujar Prapti kepada Esposin, Minggu.
Ia mengatakan awalnya hanya ada 50 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di kelurahan. Sampai akhirnya banjir meluap ke rumah warga sehingga yang terendam bertambah menjadi ratusan warga dan langsung mengungsi di pinggir jalan.
Sementara itu, Penjaga Pintu Air Joyotakan, Purwoko, mengatakan pompa air Joyotakan mulai dinyalakan pada pukul 02.00 WIB untuk mempompa air dari Kaliwingko dibuang ke Sungai Jenes.
"Kami membuka tiga pintu air Joyotakan karena kondisi air sangat banyak. Prediksi ketinggian air 5 meter di pintu Joyotakan bertahan lama karena air Sungai Bengawan Solo masih tinggi," kata dia.