Langganan

Babi Hutan Masuk Ladang, Warga Giriwoyo Resah - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tika Seka Arum Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 28 Oktober 2012 - 20:14 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (google/desibucket)

Ilustrasi (google/desibucket)

WONOGIRI--Warga Giriwoyo bagian selatan resah menyusul ulah babi hutan atau celeng  yang memakan tanaman pertanian warga.

Advertisement

Belakangan, warga meminta sejumlah pehobi menembak untuk membunuh babi hutan tersebut.

Kepala Desa Sejati Kecamatan Giriwoyo,Wonogiri, Dariyoto, menjelaskan serangan babi hutan di wilayahnya terasa sejak tiga bulan lalu. Saat ini serangan mulai berkurang karena tanaman pangan di lahan warga juga berkurang. Kendati demikian warga masih resah dan kini pilih mengolah tanah tegalan mereka jadi hutan kayu.

"Sekarang warga pilih menanam kayu, jati atau mahoni. Daripada tanam jagung dan singkong akhirnya cuma dirusak babi hutan," ungkap Dariyoto, saat ditemui Esposin, di kediamannya akhir pekan kemarin.

Advertisement

Menurutnya, babi hutan biasanya memasuki ladang warga secara bergerombol antara 8-10 ekor per gerombolan. Dariyoto tidak tahu persis jumlah total babi hutan di kawasan hutan dan pegunungan sisi selatan Giriwoyo. Namun dia menduga jumlahnya hanya berkisar puluhan ekor.

Patroli Keliling

Selain mengganti jenis tanaman, dia menjelaskan, warga juga meminta bantuan penembak untuk mencegah aksi babi hutan meluas. Beberapa waktu lalu, sejumlah orang anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) datang ke lokasi. Dariyoto mengatakan berdasarkan laporan warga ada anggota Perbakin yang berhasil menembak seekor babi hutan.

Advertisement

Lebih jauh, dia melanjutkan, demi mencegah aksi babi hutan, warga juga rutin melakukan berek alias patroli keliling ladang dengan membawa serta beberapa ekor anjing. Cara ini efektif di hari terang, namun sulit dilakukan warga di malam hari karena terkendala pencahayaan.

Sementara warga Desa Platarejo, Giriwoyo, Warsini, mengatakan warga yang khawatir dengan senang hati menerima kedatangan penembak.  Warsini berharap persoalan babi hutan bisa segera diatasi. Menurutnya, gara-gara ulah babi hutan hampir semua ladang di dekat pegunungan tidak panen.

Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Baturetno, Saman, saat dihubungi terpisah, mengakui persoalan tersebut. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Menurutnya, seperti kera, babi hutan turun ke ladang warga lantaran kehabisan makanan. Dia berharap dengan memperbanyak tanaman buah di dalam hutan, serangan babi hutan berkurang.

Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif