Langganan

Angsuran Rp900.000/Bulan, Perumahan Subsidi di Sragen Jadi Primadona bagi MBR - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 21 Januari 2023 - 10:11 WIB

ESPOS.ID - Para pekerja beraktivitas membangun perumahan baru di wilayah Kelurahan Nglorog, Kecamatan Sragen Kota, Sragen, Sabtu (21/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN — Perumahan bersubsidi di wilayah Kabupaten Sragen menjadi primadona lantaran angsurannya relatif murah atau terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), seperti karyawan pabrik, dan karyawan swasta dengan gaji upah minimum kabupaten (UMK). Dengan angsuran Rp900.000 per bulan, masyarakat bisa memiliki rumah huni dengan plafon harga rumah Rp150 juta per unit.

Seorang pengembang perumahan di Sragen Giana Saputra kepada Esposin, Sabtu (21/1/2023), menyampaikan animo masyarakat cukup tinggi terhadap perumahan bersubsidi. Itu membuktikan bila perumahan bersubsidi menjadi primadona.

Advertisement

Dia menerangkan pembeli perumahan bersubsidi itu kebanyakan karyawan pabrik dan MBR lantaran angsurannya terjangkau, yakni cukup Rp900.000 per bulan. “Alhamdulillah tempat saya 50 unit habis di 2022 lalu. Kalau se-Sragen itu, total perumahan yang terjual lebih dari 400 unit dari tujuh pengembangan,” ujar Giana yang juga Sekretaris Asosiasi Pengusaha Properti Sragen (APPS).

Kabid Perumahan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Tata Ruang (Disperkimtaru) Sragen, Puji Lestari, menyajikan data jumlah perumahan bersubsidi yang direncanakan pada 2022 itu sebanyak 597 unit dari 14 pengembang perumahan di Sragen . Namun, yang sudah dibangun baru sebanyak 175 unit.

Kalau dibandingkan di 2021, Puji menerangkan, jumlah rumah yang direncanakan sebanyak 729 unit dan yang terbangun sebanyak 459 unit. Puji mengakui animo masyarakat untuk beli rumah bersubsidi itu ternyata dipengaruhi dua hal. Selain angsuran yang murah, mereka juga mempertimbangkan lokasi perumahannya.

Advertisement

Dia menyebut lokasi seperti Puro, Kroyo, Plumbungan, Guworejo, itu lebih banyak dicari orang karena lokasinya dekat dengan kota. Dia menyebut dengan uang muka Rp8 juta sudah bisa membeli rumah tipe 36/60 seharga Rp150 juta.

“Pengajuan site plan untuk perumahan itu ada 20-25 site plan per tahun dengan luasan rata-rata 3.000 meter persegi per site plan. Setelah dikurangi jalan, fasilitas umum, dan fasilitas sosial 30% maka setiap site plan itu bisa dibangun 30-35 unit rumah,” jelasnya.

Puji menerangkan tantangan bagi pengembang itu harus mencari tanah yang murah tetapi di lokasi yang strategis, seperti di pinggiran kota atau dekat dengan lokasi kerja segmen yang dibidik. Pra pengembang yang bermain dengan perumahan bersubsidi itu dapat untung sedikit tetapi perputaran uangnya cepat dan segmennya memang mereka yang gajinya UMK.

“Perumahan di Sambiduwur, Gemolong, misalnya tidak laku cepat karena lokasinya jauh dari perkotaan. Kalau perumahan di seputaran Purwosuman itu lebih cepat laku karena dekat dengan pabrik,” ujarnya.

Advertisement

Seorang pengembang perumahan di Sragen, Syaifuddin, mengakui bila perumahan bersubsidi masih menjadi idola karena membantu pekerja dengan tempo waktu angsuran yang cukup lama sampai 20 tahun dan setoran ringan. Dia menerangkan setoran per bulannya di angka Rp900.000 per bulan.

“Perumahan saya di Guworejo itu 30 unit habis terjual. Sekarang pengembangan di sekitar Dayu, Jurangjero, masih dalam proses pembuatan tetapi hanya 10 unit sebagai daya tarik bagi perumahan komersial,” jelasnya.

Berikut Perkembangan Perumahan Subdidi di Kabupaten Sragen

No   Lokasi Perumahan    Rencana 2021    Terbangun 2021     Rencana 2022    Terbangun 2022

Advertisement

1       Nglorog                         41 unit                  41 unit                        55 unit                  10 unit

2       Plumbungan               223 unit                205 unit                      98 unit                  98 unit

3       Puro                               49 unit                  49 unit                        105 unit                0 unit

4       Kroyo                             68 unit                  65 unit                        124 unit                0 unit

Advertisement

5       Gemolong                    100 unit                25 unit                        0 unit                    0 unit

6       Genengduwur           167 unit                18 unit                        0 unit                    0 unit

7       Gondang                      0 unit                    0 unit                          26 unit                  0 unit

8       Pilangsari                      0 unit                    0 unit                          80 unit                  62 unit

9       Jurangjero                   0 unit                    0 unit                          68 unit                  5 unit

10     Ngembatpadat          81 unit                  56 unit                        0 unit                    0 unit

Advertisement

11     Plosokerep                  0 unit                    0 unit                          11 unit                  0 unit

12     Guworejo                    0 unit                    0 unit                          20 unit                  0 unit

13     Jirapan                           0 unit                    0 unit                          10 unit                  0 unit

Total                                        729 unit                459 unit                      597 unit                175 unit

Sumber: Disperkimtaru Sragen (trh)

Advertisement
Muh Khodiq Duhri - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif