Langganan

Alokasi Pupuk Bersubsidi di Sragen Bertambah Mendekati Kebutuhan Petani - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 5 Juli 2024 - 17:15 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi petani menanam padi di sawah. (Freepik)

Esposin, SRAGEN-Alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Sragen bertambah terus dan kuotanya sudah mendekati kebutuhan petani yang diajukan dalam rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK). Alokasi pupuk urea sudah mencapai 40.887.308 kg atau 97,41% dari kebutuhan 41.974.709 kg. Kemudian alokasi pupuk NPK sebanyak 35.805.039 kg atau 78,07% dari kebutuhan 45.859.922 kg.

Penjelasan itu diungkapkan Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen, Sudadi, saat berbincang dengan Esposin di kantornya, Jumat (5/7/2024). Dia mengatakan DKP3 Sragen sudah melakukan tiga kali realokasi pupuk bersubsidi sejak Januari-Juli 2024 ini.

Advertisement

Dia menyebut alokasi pertama untuk jatah urea hanya 22.160.020 kg dan NPK hanya 13.471.760 kg. Dari alokasi pertama itu, ujar dia, kemudian ditambah lagi menjadi alokasi urea 18.727.288 kg dan NPK sebanyak 22.333.279 kg plus pupuk organik ada 17.000.000 kg.

"Kemudian pada 3 Mei 2024, Sragen mendapat tambahan lagi untuk realoksi kedua menjadi 40.887.308 kg untuk urea dan 35.805.039 kg untuk NPK sedangkan pupuk organiknya tetap. Kemudian pada Juni 2024 ada tambahan lagi untuk organiknya, yang semula 17.000.000 kg menjadi 18.500.000 kg," jelas Sudadi.

Advertisement

"Kemudian pada 3 Mei 2024, Sragen mendapat tambahan lagi untuk realoksi kedua menjadi 40.887.308 kg untuk urea dan 35.805.039 kg untuk NPK sedangkan pupuk organiknya tetap. Kemudian pada Juni 2024 ada tambahan lagi untuk organiknya, yang semula 17.000.000 kg menjadi 18.500.000 kg," jelas Sudadi.

Dia menerangkan tambahan kuota pupuk itu dari pemerintah pusat. Dia mengatakan kalau tahun lalu menggunakan sistem e-alokasi sehingga tidak memungkinkan dilakukan sehingga tahun ini tidak menggunakan sistem e-alokasi itu. Dia mengatakan sekarang kembali ke cara manual seperti pada 2022 lalu. "Dengan cara manual maka pemerintah pusat cukup menambah kuota pupuk sekian dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen tinggal mengolah. Tahun 2022 lalu dalam setahun bisa terjadi lima kali realoksi," katanyam

Dia menerangkan penambahan pupuk itu didasarkan pada kondisi ketersediaan pupuk di daerah menipis sehingga terjadi tambahan alokasi. Dia menyampaikan penyerapan pupuk tahun ini bagus. Serapan pupuk bersubsidi sampai Mei 2024, ujar dia, untuk urea sudah 59,10% dari alokasi awal dan NPK 62,95% dari alokasi awalm Tetapi kalau dihitung dari realokasi kedua, ujar dia, serapan urea baru 32,03% dan NPK 20,7%

Advertisement

Sudadi berharap dengan penambahan pupuk bersubsidi ini maka petani di Sragen diminta mengambil semua jatahnya sehingga tidak ada sisa jatah di kios pupuk lengkap (KPL). Kalaupun ada sisa, harapnya, pupuk itu sudah ada di tangan petani penerima.

Dia menyampaikan belum tentu alokasi pupuk subsidi untuk Sragen di tahun depan sama dengan 2024, bisa jadi bertambah atau justru berkurang. Dia berharap pada tahun depan pemerintah pusat lebih perhatian ke petani.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen Cosmas Edwi Yunanto melakukan sosialisasi terkait dengan penambahan pupuk bersubsidi di Sragen. Atas dasar itulah, Cosmas mengimbau kepada petani untuk mengecek ke KPL.

Advertisement

"Bagi petani yang sudah terdaftar dan yang sudah mempunyai kartu tani bisa menggunakan kartunya. Bagi yang tidak punya kartu tani atau yang sudah migrasi bisa menggunakan kartu tanda penduduk [KTP]," katanya.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif