Langganan

Ada Klaster Pernikahan di Sukoharjo, 35 Keluarga Satu RT di Nguter Dikarantina - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Indah Septiyaning Wardani  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 18 Agustus 2020 - 10:49 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi lockdown (Solopos/Tri Rahayu)

Esposin, SUKOHARJO -- Sedikitnya 35 keluarga dalam satu rukun tetangga atau RT di Desa Lawu, Kecamatan Nguter, Sukoharjo dikarantina terkait klaster pernikahan.

Hal itu setelah lima warga setempat terkonfirmasi positif Covid-19. Kelima warga tersebut merupakan satu keluarga yang terpapar virus corona dari klaster pernikahan.

Advertisement

Camat Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Sumarno mengatakan sejauh ini pemerintah Desa Lawu terus menyuplai logistik bagi warga di RT tersebut.

SOLOPOS HARI INI: Waspada Ekonomi Turun Kelas

Advertisement

SOLOPOS HARI INI: Waspada Ekonomi Turun Kelas

"Ada sekitar 35 keluarga dalam satu RT yang dikarantina di Desa Lawu karena lima orang warga positif corona dari klaster pernikahan," kata dia kepada Esposin, Selasa (18/8/2020).

Sumarno menceritakan awal mula munculnya klaster pernikahan di Desa Lawu, Nguter, Sukoharjo, diketahui saat salah satu orang tua dari mempelai perempuan sakit dan dirawat di rumah sakit di Jakarta. Orang tua ini sakit setelah menghadiri ijab kabul anaknya di Desa Lawu, Nguter pertengahan Juli lalu.

Advertisement

10 Berita Terpopuler: Bapak di Sukoharjo Meninggal, 5 Anggota Keluarga Positif Covid-19

Tes Swab Delapan Orang

Selanjutnya, dia mengatakan dilakukan tracing kontak erat keluarga klaster pernikahan yang ada di wilayah Desa Lawu, Nguter, Sukoharjo.

Dari kontak erat tersebut oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo dilakukan pengambilan tes swab kepada delapan orang anggota keluarga. Hasilnya lima orang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kelima orang di klaster pernikahan di Sukoharjo ini masih dalam satu keluarga yang tinggal di lingkungan satu RT.

Advertisement

Diganjar Satya Lancana, Ririn Kisahkan Suka Duka Mengajar di Perbatasan Sragen-Karanganyar

"Jadi ijab kabulnya sebenarnya sudah pertengahan Juli lalu. Tapi baru ketahuan muncul klaster pernikahan setelah ada anggota keluarga yang meninggal karena Covid-19," kata dia.

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati, mengatakan hingga kini masih menunggu hasil swab pasangan pengantin di klaster pernikahan tersebut.

Advertisement

"Sementara hasil tes swab yang keluar baru lima orang, dari delapan orang yang kita ambil swab. Termasuk swab pengantin belum keluar,” jelas dia.

Advertisement
Tika Sekar Arum - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif