by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 8 Januari 2023 - 11:38 WIB
Esposin, SOLO–Umat Kelenteng Tien Kok Sie melakukan ritual Pao Oen menjelang Imlek 2023 di Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (8/1/2023) pagi. Sebanyak 888 ekor burung pipit serta 888 ekor ikan lele dilepas.
Pao Oen dimulai dengan rangkaian ibadah yang dipimpin oleh Bhante Matra Maitri Mahastavira dari Jakarta Utara sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka membaca doa-doa Nien Ching.
Selanjutnya ibadah istirahat sejenak sebelum kembali berdoa pukul 10.00 WIB. Ratusan burung yang berada di kandang dilepaskan sekitar pukul 10.30 WIB.
Sebagai informasi, kelenteng merupakan rumah ibadah tiga agama, yakni Taoisme, Buddha, Konghucu. Setelah melepas burung, mereka melakukan ritual lagi sebelum melepas ikan lele 888 ekor serta memotong rambut untuk membuang sial.
Sebagai informasi, kelenteng merupakan rumah ibadah tiga agama, yakni Taoisme, Buddha, Konghucu. Setelah melepas burung, mereka melakukan ritual lagi sebelum melepas ikan lele 888 ekor serta memotong rambut untuk membuang sial.
Ketua Yayasan Kelenteng Tien Kok Sie, Sumantri Dana Waluya, menjelaskan Pao Oen merupakan salah satu rangkaian Imlek. Ritual ini dilakukan supaya umat mendapatkan karma baik.
"Terutama untuk umat yang shionya atau zodiak Cina yang bertentangan dengan kelinci. Berharap mendapatkan karma baik segala pertentangan ciong bisa tersingkirkan," jelasnya.
Menurut Sumantri, makhluk hidup yang dilepas seharusnya dari udara, darat, dan air. Makhluk hidup darat tidak dilakukan sebab bisa saja ditangkap orang lalu dipotong. Adapun Kelenteng Tien Kok Sie memilih angka 888 karena angka tersebut tidak putus. Haharapannya doa yang disampaikan tidak putus.
Selain 888 dari Kelenteng Tien Kok Sie, sejumlah umat memberikan ikan atau burung koleksinya untuk dilepas. Ritual terakhir berupa potong rambut.
"Ruatan potong rambut untuk membuang sial. Ada umat yang tidak bisa hadir, namun namanya dibacakan," ungkap dia.
Dia menjelaskan tidak ada tanggal pasti menjalankan Pao Oen sebelum Imlek. Namun umat Kelenteng Tien Kok Sie biasanya memilih Minggu.