Langganan

7 Parpol Berkoalisi di Sukoharjo, Cucu PB XI Angkat Topi untuk Etik-Sapto - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 19 Juli 2024 - 09:29 WIB

ESPOS.ID - Bakal cabup dari PDIP Etik Suryani dan bakal cawabup asal Partai Gerindra Eko Sapto Purnomo menyampaikan sambutan saat acara penandatangan kerja sama di Kantor DPC PDIP Sukoharjo, Jumat (12/7/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Esposin, SUKOHARJO–Ketua DPD Partai Perindo Sukoharjo, B.R.M. Nugroho Iman Santoso angkat topi atas kepiawaian politik bakal calon bupati-bakal calon wakil bupati (cabup-cawabup), Etik Suryani-Eko Sapto Purnomo yang mampu mengikat tujuh partai politik (parpol) di parlemen.

Pasangan Etik-Sapto dinilai mampu menjadi dirigen orkestra di panggung politik pesta demokrasi terbesar di Sukoharjo 2024.

Advertisement

Tujuh parpol yang memiliki kursi di parlemen sepakat membangun koalisi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo 2024. Ketujuh parpol itu yakni PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PKS, PKB, dan Partai Nasdem.

Koalisi besar tujuh parpol yang memiliki 45 kursi di DPRD Sukoharjo terbangun bukan semata-mata pengaruh parpol melainkan figur pasangan Etik-Sapto.

Advertisement

Koalisi besar tujuh parpol yang memiliki 45 kursi di DPRD Sukoharjo terbangun bukan semata-mata pengaruh parpol melainkan figur pasangan Etik-Sapto.

“Saya pribadi mengacungi jempol, pasangan Etik-Sapto yang sangat piawai mengikat tujuh parpol di parlemen. Tidak gampang mempersatukan semua parpol yang memiliki kursi legislatif dalam konteks kontestasi politik. Mereka super wahid lantaran bisa memanfaatkan momentum dalam panggung politik,” kata dia, saat berbincang dengan Espos, Jumat (19/7/2024).

Cucu Paku Buwono XI ini tak menyangka lima parpol di parlemen kompak merapatkan barisan bergabung ke poros PDIP-Partai Gerindra yang terlebih dahulu melakukan penandatangan kerja sama politik.

Advertisement

Menurut Nugroho, bergabungnya tujuh parpol dalam satu perahu politik membuktikan kecerdikan dalam menganalisa konstelasi politik yang bergulir.

“Tanpa peran kuat figur dan leadership politik, koalisi semua parpol di parlemen bisa saja sulit direalisasikan. Satu atau dua parpol yang tidak sepakat bisa membentuk poros baru,” ujar dia.

Disinggung soal arah politik parpol nonparlemen, Nugroho mengatakan hingga saat ini, belum bisa dipastikan apakah kontestan pilkada hanya pasangan calon tunggal atau head to head.

Advertisement

Mekanisme pencalonan jalur independen atau perseorangan masih berjalan dan belum ada keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo.

Dinamika politik bisa terjadi setiap saat hingga masa pendaftaran bakal cabup-cawabup pada akhir Agustus.

“Masih ada waktu sekitar sebulan hingga pendaftaran bakal cabup-cawabup. Parpol di parlemen juga masih menunggu surat tugas atau rekomendasi, kecuali Partai Gerindra. Parpol nonparlemen memilih untuk memantau dinamika politik yang terjadi menjelang masa pendaftaran bakal cabup-cawabup,” papar dia.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif