by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Jumat, 27 Mei 2022 - 16:22 WIB
Esposin, KLATEN -- Sebanyak lima dari enam sapi di Klaten yang sebelumnya terkonfirmasi terserang penyakit mulut dan kuku (PMK) dinyatakan sembuh. Sementara itu, penutupan sementara pasar hewan selama dua pekan sejak Rabu (25/5/2022) dipastikan masih berjalan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan kelima ternak yang dinyatakan sembuh dari PMK itu tersebar di dua desa yakni di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang dan Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom.
Tinggal satu ekor sapi terpapar virus penyebab PMK yang saat ini masih dalam proses penyembuhan.
“Pada 24 Mei 2022 sembuh lima ekor. Proses penanganannya langsung dilakukan begitu diketahui. Setiap tiga hari sekali ada pengobatan sesuai aturan dan pengobatan dilakukan hingga sembuh,” kata Widiyanti saat dihubungi Esposin, Jumat (27/5/2022).
“Pada 24 Mei 2022 sembuh lima ekor. Proses penanganannya langsung dilakukan begitu diketahui. Setiap tiga hari sekali ada pengobatan sesuai aturan dan pengobatan dilakukan hingga sembuh,” kata Widiyanti saat dihubungi Esposin, Jumat (27/5/2022).
Jumlah ternak yang dinyatakan suspek atau memiliki gejala mengarah PMK hingga Kamis (26/5/2022) sore ada 77 ekor. Sebelumnya, ada 11 sapi suspek PMK dinyatakan sembuh. Hingga kini, tak ada kasus kematian ternak akibat PMK.
Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Klaten Ditutup, Harga Daging Sapi Masih Normal
PMK merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus. Hewan yang rentan terjangkit yakni sapi, kerbau, kambing, domba, dan ruminansia lainnya.
Gejala pada penyakit itu yakni demam tinggi antara 39 derajat celsius hingga 41 derajat celsius. Air liur berlebihan dan berbusa. Ada luka melepuh pada lidah dan mukosa rongga mulut. Ternak tidak mau makan. Sulit berdiri atau gemetar dan intensitas napas cepat.
Penyakit itu dipastikan tak menular ke manusia. Guna mencegah persebaran penyakit itu, peternak diminta selalu mengecek kondisi kesehatan ternak mereka dan menjaga kebersihan kandang.
Baca Juga: Seluruh Pasar Hewan di Klaten Ditutup Selama 2 Pekan, Ada Apa?
Rata-rata kasus ternak yang terkonfirmasi positif PMK serta suspek PMK bersumber dari pembelian ternak di pasar hewan. Hal itu menjadi salah satu petimbangan penutupan pasar hewan di Klaten.
“Kami mengimbau masyarakat terutama para blantik maupun peternak mari tahan dulu sebentar. Mudah-mudahan selama 14 hari sesuai masa inkubasi virus, kondisi [persebaran PMK] semakin landai dan ternak kembali sehat,” kata dia.
Widyanti juga menjelaskan ada gerakan penyemprotan disinfektan ke kandang secara serentak pada Kamis (26/5/2022). Gerakan penyemprotan itu dilakukan untuk mencegah persebaran virus penyebab PMK.
Baca Juga: Kambing di Pasar Plembon Klaten Dinyatakan Bebas PMK, Segini Harganya
“Waktu dua pekan itu untuk menekan persebaran virus sesuai masa inkubasi. Harapannya, menjelang Iduladha nanti kondisi ternak sehat dan masyarakat lebih nyaman melaksanakan penyembelihan hewan kurban,” kata dia.