by Redaksi - Espos.id Solopos - Jumat, 10 Juni 2011 - 10:05 WIB
Solo (Esposin)--Sedikitnya 200 makam kampung yang tersebar di lima kecamatan Kota Bengawan akan dijadikan hutan mini.
Rencana tersebut saat ini sedang digodok oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) menyusul telah dimulainya pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Permakaman. Sebagai hutan mini, DKP juga berencana menanami makam kampung dengan beberapa jenis tanaman seperti kunto bimo dan trembesi.
Kepala DKP, Satriyo Teguh Subroto, menuturkan saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan mengenai sebaran makam kampung di Kota Solo. Dari pendataan itu diharapkan ada informasi mengenai jumlah makam kampung serta kondisi terkini makam kampung. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah makam kampung sudah tidak digunakan atau justru masih dipakai oleh warga setempat.
”Dalam pendataan itu kami akan mencari tahu mana makam yang masih aktif dan mana yang pasif. Selanjutnya karena berdasarkan SK Walikota semua makam kampung sudah dinyatakan tutup, kami akan memberi imbauan sekali lagi kepada warga supaya tidak menggunakan makam kampung,” jelas Satriyo, Kamis (9/6/2011).
(aps)