Langganan

10 Santri MA Dimsa Sragen Disiapkan Mengajar di Malaysia Seusai MoU - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 31 Agustus 2024 - 11:08 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Esposin, SRAGEN—Madrasah Aliyah (MA) Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (Dimsa) membuat terobosan atau inovasi baru dalam pengembangan dakwah madrasah. Untuk kali pertama, 10 siswa MA Dimsa, Sragen, bakal dikirim untuk praktik mengajar di  Malaysia, setelah ada kesepakatan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dengan Madrasah Uthmaniyah Malaysia pada Selasa (27/8/2024) lalu.

Pimpinan lembaga pendidikan di Malaysia Ustaz Mohammad Fadzil bin Alias yang juga Kepala Madrasah Uthmaniyah Malaysia berkunjung ke MA Dimsa. Kunjungan Ustaz Fadzil yang juga Ketua Yayasan Dakwah Islam Malaysia di Penang, Malaysia, itu bermaksud untuk menandatangani MoU dengan MA Dimsa dalam Program Santri Mengaja.

Advertisement

Kepala MA Dimsa, Fuad Ibrahim, menyampaikan Program Santri Mengajar sudah berjalan di MA Dimsa selama dua tahun terakhir di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan MoU tersebut, harap Fuad, menjadi awalan untuk mempersiapkan santri MA Dimsa mengajar di Malaysia. Dia mengatakan para santri MA Dimsa akan berlatih menjadi Cik Gu, yakni sebutan guru di Malaysia.

Dia menjelaskan kurikulum MA Dimsa terdapat pembelajaran microteaching untuk melatih para siswa mahir mengajar. Dia mengatakan dengan MoU tersebut, para siswa bisa memperoleh pengalaman praktik mengajar di Negeri Jiran lewat Program Internasional Praktik Mengajar Santri MA Dimsa.

“Ustaz Fadzil senang dengan kerjasama itu dan siap menerima kedatangan para santri MA Dimsa pada Ramadan mendatang. Para santri di Malaysia tidak hanya praktik mengajar tetapi juga berlatih dakwah. Kami berharap orang tua tertarik untuk mempercayakan anaknya belajar di MA Dimsa karena para siswa dapat berinteraksi sosial dengan masyarakat untuk bekal kelak di masa depan,” jelasnya.

Advertisement

Fuad menjelaskan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari program MA Dimsa yang mengirimkan santri-santri selama Ramadan untuk mengajar ke daerah-daerah di wilayah Sragen, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dengan adanya MoU tersebut, Fuad mengatakan program mengajar bisa diperluas sampai ke negeri tetangga Malaysia.

“Para santri nanti tinggal di Madrasah Uthmaniyah di Penang, Malaysia. Pimpinan madrasah itu siap menjadi tuan rumah. Pelaksanaannya nanti di Ramadan. Komunikasi kami jalin beberapa bulan terakhir dan responnya baik,” katanya.

Fuad mengatakan selama di Malaysia, para santri dapat belajar budaya Malaysia dan menambah wawasan. Program praktik mengajar di Malaysia ini, harap dia, akan menjadi pengalaman berharga bagi santri untuk mengasah keterampilan mengajar, public speaking, dan menjadi dai. Secara institusi, kata dia, program internasional ini merupakan inovasi lembaga yang ke depannya bisa diperluas di negara-negara lainnya.

Advertisement

“Nanti pertama mengirim 10 santri. Mereka akan mengajar pada anak-anak di Malaysia. Rencananya selama sebulan mereka melakukan kegiatan dakwah dan pendidikan. Basisnya di sekolah dan masjid serta masyarakat sekitar. Dengan program ini, kami membawa nilai islam dan nama Indonesia di kancah Internasional. Nanti dilepas guru MA Dimsa. Semoga para santri nanti dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan mayarakat setempat,” jelasnya.

 
Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif