Langganan

Wonogiri Hari Ini: 29 Oktober 2011, Penambang Meninggal Tertimbun Pasir - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muh Khodiq Duhri  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 29 Oktober 2021 - 16:37 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi longsoran pasir (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Esposin, WONOGIRI — Sepuluh tahun lalu, tepatnya pada 29 Oktober 2011, terjadi peristiwa yang cukup menggemparkan publik Wonogiri. Seorang penambang pasir meninggal dunia akibat tertimbun longsoran pasir.

Esposin edisi Sabtu (29/10/2011) lalu menyajikan berita terkait kejadian itu. Bermaksud mencari pasir jenis tras untuk membangun rumahnya, Sriyanto, 38, warga Dusun Ngernak RT 01/RW II, Desa Kembang, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri justru meninggal dunia tertimbun pasir di lokasi penambangan.

Advertisement

Jenazah Sriyanto berhasil dievakuasi warga bersama tim medis RS Amal Sehat, Slogohimo, selang beberapa jam setelah kejadian.

Baca Juga: Talut Longsor Tutupi Jalan di Karangpandan Karanganyar

Kapolsek Jatipurno kala itu, AKP HA Muchlis saat dihubungi Esposin menjelaskan, korban bersama dua orang datang ke lokasi penambangan. Keduanya adalah ayah kandung korban yang bernama Karyo Suwito, 70 dan temannya Sukidi, 65.

Advertisement

“Sewaktu korban menggali pasir tras, sekitar pukul 08.00 WIB tiba-tiba tanah di bagian atas longsor, menimbun korban,” ujar Kapolsek mewakili Kapolres Wonogiri kala itu, AKBP Ni Ketut Swastika.

Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan kecelakaan kerja sehingga setelah diautopsi tim medis Puskesmas Jatipurno, jenazah korban diserahkan kepada keluarga.

Baca Juga: Mobil Tertimpa Longsor di Deli Serdang, Empat Orang Meninggal

Advertisement

Menurut Kapolsek, Jumat malam wilayah Jatipurno diguyur hujan lebat. “Kemungkinan tanah menjadi gembur setelah diguyur hujan semalam (Jumat). Kejadian diketahui oleh ayahnya dan Sukidi. Tubuh korban tertimbun sebagian pasir tras sehingga evakuasi harus hati-hati karena dilakukan secara manual dengan cara dicangkul dan dikeduk dengan tangan.”

Informasi lain yang dihimpun Esposin, lokasi tambang tras yang digali korban milik perseorangan namun sudah biasa dipergunakan untuk umum.

“Lokasi tambang tras di Dusun Ngernak RT 03, Desa Kembang, Jatipurno. Korban ditemani ayah kandungnya, Karto Suwito, bermaksud mencari pasir tras untuk membangun rumahnya sendiri,” ujar Imawan, pejabat humas RS Amal Sehat, Slogohimo yang datang ke lokasi kejadian.

Advertisement
Muh Khodiq Duhri - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif