Langganan

Wereng serang 10 kecamatan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 25 Mei 2011 - 19:12 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Karanganyar (Esposin) - Serangan wereng di Bumi Intanpari makin meluas. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) mencatat wereng menyerang tanaman padi di 10 kecamatan.

Kepala Distanbunhut Karanganyar, Siti Maesyaroch, kepada wartawan, Rabu (25/5), menuturkan total luas lahan pertanian yang diserang wereng mencapai 910 hektare. Sementara sawah yang puso sebanyak tujuh hektare. Wereng tersebut menyerang padi di 10 kecamatan, yakni Kecamatan Karanganyar, Mojogedang, Karangpandan, Jaten, Tasikmadu, Colomadu, Kebakramat, Jatipuro, Jumantono dan Matesih.

Advertisement

“Musim tanam (MT) II kali ini, serangan wereng memang cukup banyak. Wereng menyerang tanaman padi usia 20-70 hari. Serangan terparah ada di Karanganyar Kota,” ujar Siti. Menurut Siti, meledaknya wereng lantaran petani tidak mengindahkan pola tanam. Cuaca ekstrem dengan hujan terus-menerus menyebabkan tanaman terlalu banyak air dan hama cepat berkembang biak. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Karanganyar tapi juga daerah lain di Soloraya.

Siti memastikan serangan wereng tidak mengganggu stok pangan di Karanganyar. Menurutnya, secara persentase lahan pertanian yang terkena wereng sangat kecil. “Luas lahan pertanian mencapai 22.600 hektare. Jadi serangannya sangat kecil dan produksi beras tetap aman,” jelasnya.

Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan wereng. Salah satunya memberi bantuan pestisida terutama untuk lahan yang serangan werengnya masuk kategori ringan dan sedang. “Kami juga sudah melakukan penyemprotan pestisida massal. Kalau serangannya sudah berat, apalagi puso, ya harus dieradikasi,” jelas Siti.

Advertisement

Siti menerangkan eradikasi atau bakar padi harus segera dilakukan guna memutus siklus wereng. Sehingga telur wereng akan mati dan tidak bermigrasi ke tanaman padi lainnya. Eradikasi ini dilakukan jika tanaman padi sudah dalam kondisi puso atau kering. Selain itu, Siti meminta petani menerapkan pola tanam padi-padi-palawija. “Kalau petani nurut sistem pola tanam, pasti serangan wereng tidak ada. Yang terjadi kan petani tetap nekat tanam padi terus-menerus tidak mengganti dengan tanaman palawija,” ujarnya.

isw

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif