by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Minggu, 16 Juli 2023 - 09:54 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Masyarakat Dukuh Kebun Agung, Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali menggelar tradisi budaya Merti Dusun pada Sabtu (15/7/2023). Dalam acara tersebut, warga melakukan kirab tumpeng agung.
Kegiatan merti dusun kirab tumpeng agung diadakan rutin tahunan sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta dan berharap keberkahan-Nya. Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, turut hadir dalam acara tersebut.
Selain dihadiri Bupati Said, kegiatan merti dusun tersebut melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Wonosegoro dan seluruh warga Dusun Kebun Agung.
Kadus Kebun Agung, Mudzakir, menjelaskan tumpeng atau gunungan yang dikirab dalam acara merti dusun berisi hasil bumi seperti jagung, padi, singkong, pare, dan lain-lain yang ditanam masyarakat sekitar.
Kadus Kebun Agung, Mudzakir, menjelaskan tumpeng atau gunungan yang dikirab dalam acara merti dusun berisi hasil bumi seperti jagung, padi, singkong, pare, dan lain-lain yang ditanam masyarakat sekitar.
“Dengan kegiatan kirab hasil bumi menjadi sebuah keberkahan untuk seluruh petani masyarakat Kebun Agung,” ujar dia seperti dalam rilis yang diterima Esposin, Minggu (16/7/2023).
Selain itu, ia juga menjelaskan bentuk tumpeng atau gunungan memiliki arti tersendiri. Mudzakir mengungkapkan tiap hasil bumi melambangkan berbagai unsur masyarakat.
Bupati Said mengapresiasi dan memuji keguyuban masyarakat dalam menyelenggarakan kirab budaya tumpeng agung di Dusun Kebun Agung. Menurutnya, keguyubrukunan masyarakat tersebut sebagai salah satu wujud implementasi semangat membangun Boyolali.
"Hendaknya ini dapat menjadi contoh se-Kabupaten Boyolali dalam rangka bagaimana menjaga semangat persatuan dan kesatuan serta menjaga nilai-nilai budaya tradisi yang harus dijaga," ujar dia.
Sebagai informasi, pada kegiatan kirab budaya tumpeng agung Merti Dusun Kebun Agung juga diselenggarakan sosialisasi rokok ilegal dari Kantor Bea Cukai Solo. Tujuan dari sosialisasi tersebut bertujuan agar masyarakat Wonosegoro bisa lebih waspada dan mengenal bahaya rokok ilegal.
Selain kirab tumpengan dan sosialisasi rokok ilegal, terdapat pula penampilan kesenian masyarakat serta doorprize bagi para peserta.