Langganan

Warga Korea Tertarik Batik Klaten, Motif Masih Perlu Disesuaikan Selera Pasar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Arief Setiadi Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 20 November 2012 - 18:56 WIB

ESPOS.ID - Sejumlah wakil lembaga Asean-Korea Center meninjau sentra produksi batik pewarna alam di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Selasa (20/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Arief Setiadi)

Sejumlah wakil lembaga Asean-Korea Center meninjau sentra produksi batik pewarna alam di Desa Kebon, Bayat, Klaten, Selasa (20/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Arief Setiadi)

KLATEN - Beberapa tamu yang berasal dari perwakilan Asean-Korea Centre, Selasa (20/11/2012) siang, melakukan kunjungan ke beberapa sentra batik warna alam di Kecamatan Bayat. Kunjungan tersebut merupakan langkah awal yang dilakukan Asean-Korea Centre, untuk memasarkan batik Indonesia di Korea Selatan.

Beberapa sentra batik yang dikunjungi tersebut, yakni berada di Desa Kebon, Jarum dan Banyuripan, Kecamatan Bayat. Sentra batik yang dikunjungi perwakilan dari Korea Selatan tersebut, merupakan sentra pembuatan batik yang menggunakan pewarnaan alami dari bahan-bahan alam.

Advertisement

Manager Asean-Korea Centre, Ki Bong Moon, saat ditemui Esposin di sentra perajin batik Kebon Indah, Desa Kebon, mengatakan batik-batik karya Indonesia itu sangat luar biasa. Menurutnya batik-batik Indonesia tersebut mampu dipasarkan hingga Korea Selatan. Akan tetapi, Ki Bong Moon mengatakan motif-motif batik yang berasal dari Indonesia tersebut kurang diminati di pasar Korea Selatan. Sebab selera pasar korea tersebut, menurutnya berbeda dengan motif batik yang asli Indonesia tersebut.

Dirinya berharap suatu saat dapat melakukan kerjasama terhadap para perajin batik agar merubah motif batik tersebut sesuai dengan selera pasar Korea Selatan. “Ke depannya kita akan memberikan contoh motif yang sesuai pasar kami, sehingga nanti batik dapat populer di Korea Selatan,” katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan di Korea Selatan, pakaian batik hanya dikenal kalangan tertentu, dan belum terlalu populer di kalangan masyarakat luas. Menurtnya baru pejabat, kalangan akademisi, dan beberapa desainer baju. “Saya punya harapan, para pemain drama korea menggunakan pakaian batik dari Indonesia. Apalagi drama korea sangat populer di Indonesia,” sambungnya.

Advertisement

Sementara itu, salah seorang desainer baju asal Korea, Han Mie Sun, mengatakan kain batik itu pakaian yang sangat bagus. Menurutnya kain batik itu bisa disesuaikan penggunaannya, dan cocok untuk apa saja. “Sebagai desainer saya harus tahu tentang batik. Saya juga harus bisa membuat pakaian apa saja yang berasal dari bahan utama batik,” ujar Han Mie Sun kepada Esposin.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif