Langganan

Sendang Semurup Desa Juron Sukoharjo Menyimpan Kisah Ratu Kalinyamat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by R Bony Eko Wicaksono  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 20 September 2024 - 20:26 WIB

ESPOS.ID - Gapura pintu masuk wilayah Desa Juron, Kecamatan Nguter, Jumat (20/9/2024). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Esposin, SUKOHARJO–Desa Juron di Kecamatan Nguter dikenal sebagai kampung perantau di Sukoharjo. Separuh lebih warga desa setempat mengadu nasib ke luar daerah untuk mengais rezeki sejak puluhan tahun lalu.

Mayoritas merantau ke wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun, tak sedikit warga yang merantau ke luar Jawa seperti Padang, Makassar hingga Jayapura.

Advertisement

Saat Lebaran, ribuan perantau mudik ke kampung halaman. Mereka tiba di Desa Juron secara bergelombang. Para perantau memiliki paguyuban di masing-masing daerah seperti Tree MG an Pawon Sakti di Jakarta, KRJ Makassar di Sulawesi, Ngudi Kamulyan di Jawa Barat. Mereka memberikan kontribusi terhadap pembangunan tanah kelahiran. Termasuk, spot wisata Sendang Semurup yang menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Jamu.

Sumber air Sendang Semurup Juron Sukoharjo tak pernah mengering saat puncak musim kemarau. Selain digunakan untuk pengairan embung, sumber air itu menjadi andalan para petani untuk mengairi lahan pertanian. Di balik pemanfaatan sumber air untuk lahan pertanian dan wisata, sumber air Sendang Semurup menyimpan nilai histori yang tinggi.  

Sendang Semurup di Desa Juron di Kecamatan Nguter, Sukoharjo, menyimpan kisah yang dituturkan turun menurun dan dipercaya oleh sebagian masyarakat setempat. Konon, asal usul sumber air Sendang Semurup erat kaitannya dengan sosok Ratu Kalinyamat yang memiliki nama asli Retna Kencana. “Cerita ini turun menurun dari zaman dahulu. Dari Mbah Buyut saya hingga sekarang. Sumber air Sendang Semurup menjadi tempat pemandian Ratu Kalinyamat,” kata sesepuh Desa Juron, Wiryo, Jumat (20/9/2024).

Advertisement

Berdasarkan penuturan kakek buyutnya, Ratu Kalinyamat merupakan puteri dari penguasa Kerajaan Demak, Sultan Trenggono. Dia dan suaminya terlibat perang saudara selama beberapa tahun. Suaminya meninggal dunia sedangkan Ratu Kalinyamat melarikan diri ke arah selatan.

Ratu Kalinyamat berjalan kaki bersama pengikutnya selama berhati-hari hingga berbulan-bulan. “Ratu Kalinyamat tiba di hutan belantara dan menemukan sumber air di bawah pohon. Airnya sangat jernih dan bening. Saking beningnya, bebatuan kecil di dasar sumber air terlihat secara jelas,” ujar dia.

Ratu Kalinyamat lantas membersihkan diri di sumber air tersebut. Dia cukup lama beristirahat di wilayah tersebut. Hampir setiap hari, Ratu Kalinyamat mandi di sumber air tersebut. Dia lantas melanjutkan perjalanan untuk pulang ke wilayah pesisir pantai utara Jawa.

Advertisement

Masyarakat setempat lantas memberi nama sumber air itu Sendang Semurup yang berasal dari Bahasa Jawa, yakni murup yang bermakna menyala. “Sumber air ini tak pernah kering meski musim kemarau. Zaman dahulum, masyarakat mengambil air di sendang tanpa dimasak. Langsung diminum untuk menghilangkan dahaga,” ujar dia.

     

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif