by Bayu Jatmiko Adi - Espos.id Solopos - Sabtu, 11 Juli 2020 - 11:25 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Pemerintah desa di lereng Merapi telah berencana menggelar simulasi atau latihan evakuasi untuk mengantisipasi jika terjadi erupsi Gunung Merapi berskala besar. Anggaran pun telah disiapkan.
Namun, kegiatan itu urung dilakukan karena dampak pandemi Covid-19. Padahal, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah meminta agar ada latihan bersama dalam penanganan bencana bagi warga desa di lereng Gunung Merapi.
Seperti di Desa Tlogolele misalnya, kegiatan simulasi belum dilaksanakan. Sekretaris Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Neigen Achtah Nur Edy Saputra. mengatakan pemerintah desa sebenarnya sudah mempersiapkan anggaran khusus untuk kegiatan tim siaga desa.
Tetap Digelar, Sayembara Misuh Internasional 2020 Bakal #misuhipandemi
Termasuk di dalamnya adalah untuk kegiatan pelatihan dan simulasi evakuasi bencana erupsi Merapi. "Terkait latihan, kami dari pemerintah desa setiap tahun sudah mengganggarkan Rp20 juta untuk kegiatan tim siaga desa," kata dia kepada Esposin, Jumat (10/7/2020).
Namun, untuk tahun ini kegiatan simulasi belum dapat dilakukan karena bersamaan dengan masa pandemi Covid-19. Dia mengatakan dalam waktu dekat akan berkomunikasi dengan tim siaga desa guna menjadwalkan kegiatan tersebut.
Mengenai mekanisme simulasi evakuasi, pihaknya mengaku selama ini selalu mengacu pada prosedur tetap yang ada.
10 Berita Terpopuler: Mi Ayam Instan Wonogiri Ngehits
Saat ini Desa Tlogolele sudah memiliki desa keluarga yakni di Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Solo Kota Pelesiran Esek-Esek (Bagian II): Kisah Bakul Dawet Ayu Plus-Plus Yang Melegenda
Sementara itu, dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali berencana menggelar simulasi evakuasi warga di lereng Gunung Merapi setelah pembahasan perubahan APBD 2020.
"Direncanakan nanti pada perubahan APBD akan dilakukan. Sebenarnya tahun ini sudah dianggarkan, namun ada refocusing berkenaan dengan pandemi Covid 19. Nanti kami upayakan lagi melalui anggaran perubahan. Untuk jumlah anggarannya saya tidak hafal," kata dia, Jumat.
Seperti diketahui status Gunung Merapi saat ini adalah waspada. Sementara menurut informasi dari BPPTKG, terjadi penggembungan gunung setelah erupsi 21 Juni lalu. Penggembungan terjadi sekitar 0,5 sentimeter per hari. Merujuk kondisi ini tentu penting bagi warga desa di lereng Merapi untuk segera mengikuti simulasi.