Langganan

Wanita Sering Alami Masalah Kesehatan Mental, Laki-laki Lebih Banyak Bunuh Diri - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 30 Agustus 2024 - 17:00 WIB

ESPOS.ID - Psikiater Klinik Utama Kasih Ibu Sehati sekaligus Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta, Afinia Permanasari (tengah) menyampaikan materi pada Mental Health Talkshow di Pendhapi Balai Kota Solo, Jumat (30/8/2024) siang. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Esposin, SOLO— Perempuan merupakan kelompok yang paling sering mengalami gangguan kesehatan mental dibandingkan laki-laki. Namun, jumlah bunuh diri justru paling banyak dialami laki-laki.

Hal itu mengemuka pada Mental Health Talkshow yang diselenggarakan Indonesia Plus Size Berkain Berkebaya di Pendapi Balai Kota Solo, Jumat (30/8/2024) siang. Hadir sebagai narasumber Psikiater Klinik Utama Kasih Ibu Sehati sekaligus Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainuddin Surakarta, Afinia Permanasari.

Advertisement

“Perempuan lebih melankolis, lebih butuh perhatian, lebih mudah bercerita. Sedangkan laki-laki dari kecil dibentuk untuk kuat, jangan lemah seperti perempuan, akhirnya lebih banyak memendam, dan bunuh diri. Bunuh diri menurut mereka solusi paling cepat,” jelas Afi.

Afi mengatakan sejumlah penyebab perempuan depresi hingga mengalami gangguan makan, antara lain kecemasan, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dan standar kecantikan.

Advertisement

Afi mengatakan sejumlah penyebab perempuan depresi hingga mengalami gangguan makan, antara lain kecemasan, kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, dan standar kecantikan.

Standar kecantikan yang dibuat, antara lain perempuan harus feminim. Beberapa perempuan mengubah bentuk tubuh supaya bisa diakui menjadi perempuan cantik.

Menurut Afi, depresi bisa diantisipasi dengan pertahanan dasar, misalkan melawan dengan ketegasan bukan dengan kekerasan, sense of humor dengan kalimat yang baik, dan memperluas wawasan sehingga seseorang yang mendapatkan perundungan bisa menyimpannya dengan kalimat yang baik.

Advertisement

Dia mengatakan perempuan harus bisa memilih teman untuk curhat yang bisa dipercaya. Perempuan memiliki pilihan dengan sejumlah teman sehingga tidak mengandalkan satu teman saja yang dipercaya.

Perempuan bisa memilih teman sesuai lingkungan, misalkan teman untuk makan bersama, teman bercerita, dan teman untuk berbagi cerita yang lebih intim atau rahasia.

Sementara itu, antisipasi gangguan mental pada laki-laki, menurut Afi, bisa dilakukan dengan konsultasi. Konsultasi kepada psikiater tidak harus ketika mengalami gangguan jiwa, namun pada saat mengalami cemas atau burnout.

Advertisement

Menurut dia, gangguan mental terjadi ketika mengalami depresi selama dua pekan disertai tanda-tanda lain, misalkan menarik diri, punya rasa bersalah, mengalami gangguan makan, gangguan tidur, dan keinginan bunuh diri.

Founder Indonesia Plus Size Berkain Berkebaya, Ririe Bogar, menjelaskan semua perempuan pantas mengenakan kain dan berkebaya. Tidak harus menunggu turun berat badannya untuk berkebaya.

“Kami edukasi perempuan dalam bentuk apapun cantik dan pantas untuk berkebaya. Kami menggelar rangkaian acara talkshow membahas kesehatan perempuan. Perempuan harus belajar memahami dirinya, kalau hanya mendengar perkataan orang selesai mentalnya, gak akan kuat,” ungkap dia.

Advertisement

Selain talkshow, kata dia, Indonesia Plus Size Berkain Berkebaya menggelar lomba berkain dan berkebaya, bazaar UMKM, dan live musik. Kegiatan itu berlangsung dua hari sampai Sabtu (31/8/2024).

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif