Langganan

Wamenkes Bantu Alat Canggih hingga Fellowship Dokter RSUD Pandan Arang Boyolali - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nimatul Faizah  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 9 Agustus 2024 - 17:21 WIB

ESPOS.ID - Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, saat diwawancarai wartawan di Kantor Bupati Boyolali, Jumat (9/8/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Esposin, BOYOLALI -- Setelah meninjau pelayanan kesehatan untuk penyakit kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi (KJSU) di RSUD Pandan Arang Boyolali, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengumumkan bakal memberikan bantuan alat canggih dan fellowship untuk dokter spesialis jantung RSUD tersebut.

Wamenkes menjelaskan dalam hal penanganan uronefrologi, RSUD Pandan Arang telah memiliki beberapa fasilitas seperti alat cuci darah, IGD, delapan kamar operasi, dan sebagainya.

Advertisement

“Yang kami tambah ada pelayanan untuk bidang uronefrologi. Nanti kami akan berikan bantuan ESWL [Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy], itu alat pemecah batu ginjal. Nanti akan kami berikan ke rumah sakit sebagai bentuk akselerasi [pelayanan] penyakit ginjal yang biayanya tinggi,” kata dia kepada wartawan di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jumat (9/8/2024).

Ia mengatakan ada pula pemberian video Uroflowmetri Test untuk melihat adanya gangguan retensi di ginjal atau tidak. Kemenkes juga memberikan bantuan laser untuk perawatan pemecahan batu ginjal.

Advertisement

Ia mengatakan ada pula pemberian video Uroflowmetri Test untuk melihat adanya gangguan retensi di ginjal atau tidak. Kemenkes juga memberikan bantuan laser untuk perawatan pemecahan batu ginjal.

Saat berkunjung ke RSUD Pandan Arang Boyolali, Dante mengetahui ada dua dokter spesialis jantung. Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada, satu dokter di RSUD Pandan Arang Boyolali bakal disekolahkan agar bisa melaksanakan tindakan pemasangan stent kateterisasi jantung.

“Kalau bisa pasang stent di rumah sakit dengan cepat, angka kematian jantung itu menjadi turun. Sudah kami plot dan dokter setempat sudah saya wawancara,” kata dia.

Advertisement

“[Belajar] gangguan irama jantung itu juga penting, banyak sekali orang yang meninggal akibat serangan jantung mendadak pada usia muda. Sebabnya karena aritmia atau gangguan irama jantung,” kata dia.

Ia menjelaskan memang butuh keahlian khusus untuk memasang alat pacu jantung buatan. Sehingga dokter dari RSUD Pandan Arang Boyolali bakal disekolahkan oleh Kemenkes untuk belajar di pusat pendidikan para ahli.

“Mudah-mudahan dengan begitu rumah sakit ini pelayanannya lebih komplet dan baik,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, FX Kristandyoko, berterima kasih kepada Wamenkes yang telah berkunjung ke rumah sakitnya dan memberikan bantuan.

“Tentu ini [bantuan] dari Pak Menkes dan pastinya Pak Presiden Joko Widodo memberikan yang terbaik untuk RSUD Pandan Arang,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pasien batu ginjal di RSUD Pandan Arang Boyolali rata-rata 5-10 orang per bulan. Hal tersebut, terang dia, menjadi perhatian rumah sakit.

Advertisement

Kris mengatakan penyakit batu ginjal berhubungan dengan pola makan dan pola hidup penderitanya. Ia mengatakan pasien batu ginjal di RSUD Pandan Arang rata-rata berusia di atas 30 tahun.

“Makanya untuk yang masih muda harus hati-hati dan banyak minum air putih. Jangan hanya minum kopi dan teh,” kata dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif