Langganan

Walah! Yoni dan Arca yang Ditemukan di Klaten Ternyata Rusak karena Alat Berat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 31 Oktober 2023 - 17:28 WIB

ESPOS.ID - Kondisi arca dan yoni yang ditemukan di Manisrenggo, Klaten, Selasa (31/10/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Esposin, KLATEN – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) turun tangan terkait temuan benda diduga cagar budaya di di area lahan wilayah Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo, Klaten.

Ketua Pokja Penyelamatan dan Pengamanan BPK Wilayah X, Deny Wahyu Hidayat, mengatakan ada dua yoni yang patah diduga akibat terkena alat berat. "Kemudian satu arca Ganesha yang rusak pada bagian muka akibat alat berat. Wadah dari logam yang sudah rusak bagian bawah karena korosi. Kemudian ada tiga batu kenong,” jelas Deny kepada Esposin, Selasa (31/10/2023).

Advertisement

Deny menjelaskan warga siap melindungi temuan benda-benda tersebut. Temuan benda-benda itu saat ini masih dilakukan analisis bersama tim arkeolog dari Kantor BPK wilayah X.

Warga menemukan sejumlah objek diduga cagar budaya di area lahan wilayah Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo, Klaten. Benda berupa berupa yoni dan arca itu ditemukan pada area lahan yang disewa dan ditata untuk rencana sirkuit kejuaraan grasstrack dan motorcross.

Advertisement

Warga menemukan sejumlah objek diduga cagar budaya di area lahan wilayah Desa Leses, Kecamatan Manisrenggo, Klaten. Benda berupa berupa yoni dan arca itu ditemukan pada area lahan yang disewa dan ditata untuk rencana sirkuit kejuaraan grasstrack dan motorcross.

Benda-benda itu ditemukan pada Sabtu (28/10/2023). Benda yang ditemukan di antaranya berupa arca Ganesha serta dua yoni. Benda-benda itu sebelumnya terkubur di dalam tanah sedalam 1 meter. Sebelum ditemukan benda tersebut, di sekitar lokasi terdapat satu arca Nandi. Namun kondisi tidak utuh dengan bagian kepala sudah hilang. Kawasan penemuan merupakan lahan kas desa yang disewa serta dijadikan sirkuit motorcross.

Kawasan yang ditata untuk sirkuit motorcross berada di sekeliling area persawahan dan cukup jauh dari permukiman penduduk. Lokasi penemuan benda-benda itu berada pada lahan sisi timur dan berdekatan dengan sungai. Objek diduga cagar budaya yang ditemukan diletakkan pada satu area dan diberikan pengaman berupa galian tanah.

Advertisement

Pengelola sekaligus penyewa lahan, Disman Ardiyanto, 42, mengatakan sebelumnya sudah ada arca berbentuk sapi di sekitar lokasi penemuan. Oleh warga, patung itu diberi nama warga Si Lembu. “Kami dari pihak penyewa lahan sudah diinformasikan terkait itu dan diharapkan arca itu bisa dijaga,” kata Disman saat ditemui di lokasi penemuan, Selasa (31/10/2023).

Lantaran hal itu, Disman menjelaskan sejak awal pembuatan sirkuit itu menghindari kawasan yang terdapat arca Nandi. Saat bersih-bersih lahan di sekitar arca nandi pada Jumat (27/10/2023), pekerja curiga dengan batu yang terkubur di dalam tanah tak jauh dari arca Nandi.

Hingga pada Sabtu dilakukan penggalian di sekitar lokasi dan ditemukan dua yoni pada kedalaman sekitar 1 meter. Di bawah salah satu yoni ternyata ada arca ganesha. Benda-benda itu kemudian ditempatkan pada satu lokasi. “Pada Sabtu sore itu kami langsung laporkan ke Purbakala [Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK)]. Pada Minggu sore dari pihak Purbakala datang ke sini untuk mengecek,” kata Disman.

Advertisement

Disman menjelaskan total luas lahan yang disiapkan untuk kejuaraan motorcross itu sekitar 3,5 hektare (ha). Lahan itu merupakan lahan kas desa yang disewa selama lima tahun untuk ditata menjadi sirkuit motorcross. Lahan ini sebelumnya area pertanian. Namun, selama tiga tahun terakhir lahan itu tak ditanami.

Pegiat sejarah dan cagar budaya, Hari Wahyudi, mengatakan dari jenis objek diduga cagar budaya yang ditemukan, diperkirakan benda-benda itu merupakan peninggalan dari abad ke-8 hingga ke-10 Masehi pada masa kejayaan Mataram Kuno di wilayah Jawa Tengah. “Untuk temuan ODCB [objek diduga cagar budaya] di Leses itu merupakan data baru, apalagi ODCB cukup banyak dan menambah daftar inventaris penyebaran ODCB di Klaten,” jelas dia.

Hari mengatakan temuan yoni di Leses itu menambah daftar temuan yoni di Klaten. Dari catatan yang dia buat di Klaten sudah ditemukan sebanyak 130 yoni yang tersebar di berbagai wilayah termasuk dua temuan yoni di Desa Leses.

Advertisement

Terkait temuan-temuan di wilayah Desa Leses, Hari menduga kawasan itu pernah berdiri candi. “Dari konteks benda-benda itu ditemukan dalam satu area, ini jelas menunjukkan tempat itu terdapat bangunan candi bercorak siwaisme. Hal itu didapatkan dari temuan dua batu yoni, arca Ganesha dan arca Nandi dalam satu lokasi bersama temuan lainnya berupa batuan candi dan batuan bolder yang terkonsentrasi dalam satu lokasi yang sama,” jelas dia.

Hari berharap pemerintah desa bersama pemerintah daerah bisa menyelematkan dan melestarikan peninggalan yang ditemukan di tempat tersebut. “Bila perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah masih ada struktur bangunannya terlebih dahulu,” kata Hari.

Advertisement
Muh Khodiq Duhri - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif