by Arif Fajar Setiadi - Espos.id Solopos - Minggu, 15 Maret 2020 - 10:07 WIB
Pemusnahan dilakukan petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo dan dihadiri perwakiulan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.
Pemusnahan kelelawar di Pasar Depok Solo dilakukan berdasarkan hasil rapat koordinasi di Loji Gandrung, Jumat (13/3/2020) malam.
Pelajar Korea Selatan Suspect Corona Dirawat RS Paru Salatiga
Dalam rapat itu dijelaskan pula hasil uji laboratorium sampel kelelawar dan codot di Pasar Burung Depok Solo dari Balai Besar Penelitian Veteriner (BBPV) Bogor menunjukkan kandungan virus Beta Corona.
"BBPV Bogor mengambil sampel pada sejumlah kelelawar di Solo beberapa waktu lalu. Hasil dari pemeriksaan sampel tersebut ditemukan virus Beta Corona. Virus ini tidak menular pada manusia, tetapi hanya menular pada hewan," jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DPKPP Solo, Evi Nur Wulandar, kepada Esposin.
Dipantau Intensif, Sopir dan Perawat Pengantar Suspect Corona Wonogiri Sehat
Meskipun tidak berbahaya, sebagai langkah antisipasi tetap dilaksanakan pemusnahan kelelawar yang diserahkan secara sukarela oleh para pedagang di Pasar Depok Solo. Hal ini mengingat kelelawar sebagai binatang pembawa virus, salah satunya beta corona. Selain menular ke hewan lain, virus yang dibawa kelelawar itu dikhawatirkan menular ke manusia.
Round-Up Corona Solo: 1 Positif-2 Suspect di Moewardi, Puluhan Karantina, 193 Kelelawar Dibakar
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Depok, Solo, Suwarjono, mengatakan pelaksanaan pemusanahan ini sebagai antisipasi. Mereka mendapatkan pemahaman tentang virus beta corona kelelawar sehingga sukarela menyerahkan dagangannya untuk dimusnahkan.
“Kami juga mengimbau pedagang tidak perlu resah. Pengunjung juga tidak perlu takut karena kebersihan di pasar terjamin. Petugas kebersihan setiap pagi melakukan penyemprotan cairan disinfektan. Ke depan tetap dilarang jualan kelelawar dan codot,” ujarnya.