Langganan

Usut Kasus Pembacokan Pesilat di Polanharjo, Polres Klaten Dibantu Polda Jateng - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 18 Juli 2024 - 11:49 WIB

ESPOS.ID - AKBP Warsono, mantan Kapolres Jepara yang menjadi Kapolres Klaten per Rabu (3/5/2023). (Solopos/Adhik Kurniawan)

Esposin, KLATEN -- Jajaran Polres Klaten mendapatkan bantuan dari Polda Jateng untuk mengusut kasus pembacokan anggota perguruan silat di jalan Cokro-Delanggu, Polanharjo, Klaten, Jumat (12/7/2024) lalu.

Di sisi lain, pada Rabu (17/7/2024), Kapolres Klaten, AKBP Warsono, bersama sejumlah pejabat utama Polres Klaten menjenguk pesilat korban pembacokan itu yang masih dirawat di RSUD dr Moewardi, Solo.

Advertisement

Kunjungan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan moril kepada korban penganiayaan berinisial M, 45, warga Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.

"Sore hari ini [Rabu] kami berkunjung untuk menjenguk korban kejadian di Polanharjo kemarin. Kami di RSUD dr Moewardi bersama keluarga korban," ungkap Kapolres berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Esposin dari Humas Polres Klaten, Kamis (18/7/2024).

Advertisement

"Sore hari ini [Rabu] kami berkunjung untuk menjenguk korban kejadian di Polanharjo kemarin. Kami di RSUD dr Moewardi bersama keluarga korban," ungkap Kapolres berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Esposin dari Humas Polres Klaten, Kamis (18/7/2024).

Kapolres menjelaskan kondisi M terus membaik dan diharapkan segera pulih. "Kami juga menyampaikan bahwa korban saat ini sudah berangsur membaik kondisinya dan kita doakan semoga terus semakin mambaik dan bisa berkomunikasi dengan kita memberikan keterangan-keterangan mengenai kejadian tersebut,” jelas Kapolres.

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno, mengatakan penyelidikan kasus pembacokan pesilat di jalan Cokro-Delanggu tersebut, Polres Klaten mendapat dukungan dari Polda Jateng. “Kami di-backup sama Polda Jateng dengan menyisir kamera CCTV," jelas Kasatreskrim.

Advertisement

"Tolong yang memiliki unggahan tentang kejadian itu tolong dihapus, jangan sampai diunggah. Itu sangat menyakitkan keluarga kami,” kata SS berdasarkan keterangan tertulis dari Humas Polres Klaten.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang anggota perguruan silat asal Mojosongo, Boyolali, M, 45, menjadi korban pembacokan dan sepeda motornya dibakar saat perjalanan pulang seusai menghadiri pengesahan warga baru salah satu perguruan silat di wilayah Klaten, Jumat (12/7/2024) malam.

Akibat kejadian itu, M harus menjalani operasi dan tangan kanannya diamputasi. Penasihat hukum dari LKBH dan biro hukum perguruan silat yang bersangkutan, Asror Mukti Adi, menjelaskan seusai kejadian M langsung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu dan dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo pada Sabtu (13/7/2024).

Advertisement

Kondisi M saat itu kritis. Di RSUD dr Moewardi, dokter mengambil tindakan operasi. “Tidak ada pilihan, diambil tindakan operasi. Walaupun kondisinya drop, kalau tidak dioperasi risikonya keselamatan. Akhirnya tetap dilakukan tindakan operasi berupa amputasi,” kata Asror saat dihubungi Esposin, Senin (15/7/2024) malam.

Asror menjelaskan amputasi dilakukan pada tangan kanan M. Operasi berjalan lancar dan M bisa melewati masa kritis. “Kira-kira tiga hari harus mendapatkan perawatan di ruang ICU. Setelah tiga hari baru dipindah ke rawat inap,” kata Asror.

M sehari-hari bekerja sebagai pedagang kacamata. Asror berharap segera ada perkembangan dalam penanganan kasus tersebut dari kepolisian.

Advertisement

Peristiwa pembacokan yang dialami M terjadi di ruas jalan raya Cokro-Delanggu, Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jumat (12/7/2024) malam. Selain melakukan pembacokan, pelaku yang belum diketahui identitasnya membakar sepeda motor milik korban.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif