Esposin, KLATEN – Kapolres Klaten, AKBP Warsono, memastikan kasus pembacokan dan pembakaran motor salah satu anggota perguruan silat di jalan Cokro-Delanggu, Klaten, Jumat (12/7/2024) malam, terus diusut dan diselidiki. Pelaku pembacokan itu juga bakal diburu sampai tertangkap.
Kapolres mengimbau agar warga perguruan silat bisa menahan diri dan tak terprovokasi oleh informasi apa pun yang bisa memicu gangguan keamanan dan keselamatan umum.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kapolres menjelaskan seusai kejadian dia bersama tim dari Polres mendatangi langsung ke lokasi. Beberapa saksi di sekitar lokasi juga dimintai keterangan.
“Kemarin kami datang ke TKP. Memang ada saksi-saksi, tetapi mereka tidak mengetahui secara persis bagaimana ciri-ciri pelaku karena diduga mengenakan masker atau orang tidak dikenal,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di Alun-alun Klaten, Sabtu (13/7/2024) malam.
Kapolres menjelaskan saksi di sekitar lokasi kejadian awalnya mendengar suara. Saat dicek, ternyata korban sudah dalam posisi tergeletak. “Jadi belum diketahui secara persis pelakunya siapa. Tetapi kami terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku, modus, maupun motifnya,” ungkap Kapolres.
Polres Klaten juga berkoordinasi dengan Polres daerah sekitar terutama di wilayah Soloraya. Hal itu karena ada kejadian serupa yang terjadi di wilayah hukum lain di Soloraya. “Ada kejadian hampir sama di wilayah lain di Soloraya. Kami sedang koordinasi dengan Polres sebelah agar segera ada titik terang,” kata dia.
Kapolres mengimbau warga perguruan silat yang bersangkutan bisa menahan diri dan tak terprovokasi untuk melakukan tindakan-tindakan yang justru menimbulkan perkara baru.
“Imbauan kami agar warga perguruan silat bisa menahan diri. Karena ini sudah ditangani dan kemarin saya turun langsung. Kalau ada yang punya bukti yang mendukung terkait itu, tolong informasikan ke kami dan kami follow up,” kata dia.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno Adi, mengatakan peristiwa itu langsung ditindaklanjuti Polres Klaten. Dia menjelaskan ada satu orang yang terluka dan kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kronologi Pembacokan
“Betul, saat ini kami sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut baik pelaku ataupun motifnya,” kata Kasatreskrim saat dihubungi Esposin, Sabtu (13/7/2024).Sementara itu, LKBH dan biro hukum dari perguruan silat yang bersangkutan sudah membuat laporan ke Polres Klaten, Sabtu (13/7/2024) sore.
“Benar, sore tadi kami dari LKBH dan biro hukum membuat laporan ke Polres Klaten berkenaan dengan insiden pengeroyokan dan pengrusakan pada dini hari tadi [Jumat (12/7/2024)] sekitar pukul 23.30 WIB di Jl Cokro-Delanggu Klaten yang dialami Saudara berinisial M,” jelas penasihat hukum dari LKBH dan biro hukum perguruan silat tersebut, Asror Mukti Adi, Jumat.
Asror menjelaskan M sebelumnya pulang lebih awal dari kegiatan di Grha Bung Karno Klaten dikarenakan ada keperluan dan dalam perjalanan pulang sendiri seusai mengantar pengesahan warga baru perguruan silat di Grha Bung Karno Klaten.
Saat melintas baik kendaraan bermotor di Jl Cokro-Delanggu, M diikuti kemudian dicegat beberapa orang tidak dikenal. “Kemudian terjadi pengeroyokan dan pembacokan menggunakan senjata tajam. Aepeda motor korban juga dibakar oleh para pelaku. Para saksi mata yang mendekat saat mendengar keributan tersebut dibentak, diintimidasi dan diminta pergi oleh para pelaku,” kata Asror.
Setelah kejadian, M dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Delanggu dan dirujuk ke RSUD dr Moewardi Solo. “Luka yang dialami korban di tangan kanan dan punggung akibat luka bacok,” jelas dia.
Asror berharap Polres Klaten bisa segera mengusut peristiwa pengeroyokan serta pembakaran sepeda motor M. “Para pelaku juga bisa dengan cepat segera ditemukan pelakunya dan ditindak secara hukum,” jelas Asror.
Asror juga menjelaskan setelah membuat aduan ke Polres Klaten langsung dibuat video imbauan kepada warga perguruan silat tersebut. Imbauan itu yakni meminta warga perguruan silat tersebut tidak terpancing untuk melakukan aksi balasan maupun aksi solidaritas dengan cara konvoi maupun sweeping.