by Dian Dewi Purnamasari Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 31 Agustus 2012 - 17:36 WIB
SUKOHARJO - Terowongan tua di bawah jalur rel kereta Jogja-Solo di jalur penghubung Dusun Gobayan dan Dusun Butulan, Makamhaji untuk menghindari penutupan jalan akibat pembangunan underpass Makamhaji masih belum nyaman untuk dilalui. Padahal jalu ritu kini menjadi pilihan utama para pengguna sepeda motor.
Kepala Desa Makamhaji, Zaenuri, mengatakan masyarakat banyak mengeluhkan tentang kondisi jalan. “Jalan di sekitar jembatan tidak rata, untuk meratakan jalan saat ini dipasang papan. Penerangan juga masih minim,” ujarnya saat kepada Esposin, Jumat (31/8/2012). Akibat penerangan yang minim itu, beberapa waktu lalu sempat ada warga yang mengaku sepeda onthel miliknya diminta orang yang tidak dikenal.
Zaenuri juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melewati terowongan Nolodutan untuk lebih berhati-hati. Terutama saat melintas di atas pukul 22.00 WIB. Kondisi jalan yang sepi mungkin dapat dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kriminal. Beberapa anggota Linmas juga disiagakan untuk menjaga jalan alternatif itu. Menurut Zaenuri, sebelum palang pintu perlintasan Makamhaji ditutup kondisi jalan alternatif itu masih sepi. Namun, setelah palang pintu perlintasan ditutup jalan mulai ramai. “Di sana [terowongan Nolodutan] harus ada yang menjaga karena jalan menikung cukup tajam,” imbuh Zaenuri.
Zaenuri sendiri mengaku telah berkomunikasi dengan pelaksana proyek terkait perbaikan jalan alternatif itu. Namun, menurutnya pihak pelaksana proyek kurang kooperatif. Ia berharap pelaksana proyek lebih memperhatikan keadaan jalan agar lebih aman dan nyaman. “Saya sms tidak membalas, saya telepon juga kadang-kadang tidak merespons. Padahal warga banyak protes kepada saya,” tukas Zaenuri.
Sementara itu, pelaksana proyek underpass, Sapto, mengatakan pihaknya akan segera menindaklajuti keluhan warga tersebut. Material perbaikan sudah dipersiapkan tinggal menunggu pelaksanaan perbaikan. “Penerangan hanya di satu titik yang belum terkaver. Kami secepatnya akan memperbaiki ketidaknyamanan itu,” ujarnya.