by Hijriyah Al Wakhidah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 31 Maret 2015 - 00:45 WIB
Esposin, BOYOLALI — Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di lima SMA dari total 43 SMA sederajat serta 30 jurusan dari 40 SMK di Boyolali bakal digabung.
Ada beberapa pertimbangan penggabungan pelaksanaan UN di jenjang SMA, di antaranya jumlah siswa dan status akreditasi.
Kasi Kurikulum SMA/SMK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Lasno, menyampaikan Disdikpora sudah memetakan sekolah-sekolah yang akan digabung dalam pelaksanaan UN SMA/SMK/MA, 13-16 April 2015 mendatang.
“Khusus untuk SMA, salah satu pertimbangan penggabungan UN adalah jumlah siswa dan status akreditasi. Sekolah yang memiliki siswa kurang dari 20 orang dan belum terakreditasi, harus digabung,” kata Lasno, saat ditemui Esposin, di ruang kerjanya, Senin (30/3/2015).
Ketentuan yang sama juga berlaku untuk SMK. “Meski prosedurnya demikian, SMK yang memiliki siswa kurang dari 20 orang boleh melaksanakan ujian mandiri dengan pertimbangan kebijakan Disdikpora,” imbuh dia.
Lasno menyebutkan untuk menggabungkan pelaksanaan UN di SMK lebih rumit ketimbang SMA. “Lebih rumit karena yang digabung adalah jurusannya,” jelas dia.
Jurusan SMK yang digabung rata-rata adalah jurusan baru dan belum terakreditasi. Ada 30 jurusan yang akan digabung. Salah satunya, jelas Lasno, jurusan teknik komputer jaringan, jurusan akuntansi dan pemasaran di SMK Kristen Simo yang hanya memiliki dua siswa, jurusan rekayasa perangkat lunak, dan jurusan lainnya.
“Itu rata-rata jurusan baru dan belum terakreditasi,” imbuh dia.