Langganan

Tren Penurunan Harga Kebutuhan Pokok Berlanjut, Wonogiri Kembali Alami Deflasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 6 Agustus 2024 - 20:07 WIB

ESPOS.ID - Pedagang aneka bahan pangan di Pasar Wonogiri, Tri, menimbang beras di los pedagang lantai II Pasar Wonogiri, Rabu (1/3/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia).

Esposin, WONOGIRI — Tren penurunan harga berbagai komoditas kebutuhan pokok di Kabupaten Wonogiri yang berlangsung sejak beberapa bulan lalu berlanjut hingga pertengahan 2024 ini. Hal itu membuat Wonogiri kembali mengalami deflasi.

Berdasarkan berita resmi statistik perkembangan indeks harga konsumen (inflasi) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Wonogiri pada awal Agustus 2024 ini, pada Juli 2024 terjadi deflasi bulanan atau month to month sebesar -0,23%.

Advertisement

Ini memperpanjang tren deflasi yang sudah terjadi sejak dua bulan sebelumnya, masing-masing -0,41% dan -0,38%. Begitu pula secara tahunan, BPS Wonogiri mencatat tren deflasi selama empat bulan terakhir, yakni 4,16% pada Maret 2024, turun menjadi 3,44% pada April 2024, kemudian 2,57% pada Mei 2024, turun lagi menjadi 2,01% pada Juni 2024, dan 1,65% pada Juli 2024.

Deflasi secara bulanan dan tahunan tersebut masih dipengaruhi kelompok volatile food yang didominasi bahan makanan seperti bawang merah, tomat, cabai merah, buncis, dan terung. Kelompok lain yang memberikan kontribusi deflasi adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Advertisement

Deflasi secara bulanan dan tahunan tersebut masih dipengaruhi kelompok volatile food yang didominasi bahan makanan seperti bawang merah, tomat, cabai merah, buncis, dan terung. Kelompok lain yang memberikan kontribusi deflasi adalah informasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Kepala BPS Wonogiri, Rahmad Iswanto, menerangkan deflasi selama beberapa bulan terakhir ini masih dalam taraf normal. Apalagi deflasi dan inflasi di Kabupaten Wonogiri, bahkan secara nasional, masih dipengaruhi volatile food. Artinya, deflasi tersebut masih didominasi komoditas hortikultura.

Dengan kondisi itu, menurut Rahmad, deflasi yang terjadi beberapa bulan terakhir ini tidak mengindikasikan adanya penurunan daya beli masyarakat. “Deflasi ini karena ada peningkatan pasokan komoditas karena sudah memasuki musim panen,” kata Rahmad saat ditemui Esposin, Selasa (6/8/2024).

Advertisement

Kelompok tersebut merupakan barang pabrikan di luar barang komoditas yang harganya ditentukan pemerintah seperti beras atau minyak, bukan juga kelompok barang yang mengalami inflasi secara konstan seperti rumah, tanah, dan lainnya.

Harga Beras Rp12.000/Kg

“Kalau deflasinya banyak disumbang dari barang-barang seperti pakaian, mungkin itu bisa menjadi indikasi penurunan daya beli masyarakat,” ujarnya.

Di Pasar Wonogiri, harga-harga bahan makanan terpantau turun. Pedagang beras di Pasar Wonogiri lantai II, Tini Tomo, mengatakan harga beras kualitas medium saat ini Rp12.000/kg-Rp13.000/kg, tergantung jenis.

Harga tersebut sudah bertahan sejak dua bulan lalu. Sebelumnya, harga beras menyentuh Rp16.000/kg. Penurunan harga beras ini disebut lantaran petani sudah panen.

Advertisement

“Sekarang sudah mulai stabil tingkat penjualannya. Soalnya kan anak-anak sekolah sudah mulai masuk. Kalau sebulan lalu tingkat penjualan agak sedikit menurun karena orang tua lebih prioritaskan kebutuhan sekolah anaknya,” kata Tini.

Tini mengaku setiap hari masih bisa menjual 1-1,5 kuintal beras. Pedagang aneka bahan pangan di Pasar Wonogiri lantai I, Kesti, menyebut harga berbagai jenis cabai juga stabil selama beberapa pekan terakhir.

Harga cabai rawit merah bertahan di angka Rp40.000/kg, sedangkan cabai rawit hijau, cabai merah besar, dan cabai hijau besar masing-masing Rp30.000/kg.

Advertisement

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Perdagangan (Dinkop UMK dan Perdagangan) Wonogiri, Nugroho Liestyono, mengatakan penurunan harga-harga kebutuhan pokok di Kabupaten Wonogiri selama beberapa waktu terakhir ini karena pasokan melimpah.

“Misalnya di Wonogiri ini habis panen beras. Pasti itu akan turun. Tetapi sebenarnya penurunan itu tidak sampai di titik seperti tahun lalu. Kalau dibandingkan tahun lalu, harga-harga tetap lebih tinggi,” ucapnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif