Langganan

Top! Perajin Bumerang Sragen Sabet 3 Penghargaan di Kompetisi Internasional - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 20 Juli 2024 - 21:26 WIB

ESPOS.ID - Bumerang bikinan warga Sragen, Koko Handoko, berhasil memenangkan sejumlah kategori dalam kompetisi internasional, World Boomerang Championship (WBC) 2024 di Amerika Serikat. (Istimewa/Koko Handoko)

Esposin, SOLO--Seniman bumerang asal Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, Koko Handoko, yang memproduksi bumerang berhasil memenangi sejumlah kategori dalam kompetisi bumerang tingkat internasional.

Koko berhasil meraih tiga penghargaan dalam World Boomerang Championship (WBC) 2024 di Amerika Serikat. Kompetisi ini diselenggarakan oleh International Federation of Boomerang Associations (IFBA) dengan Oscar Cuartas Boomerang Foundation.

Advertisement

Dia memenangkan juara I dan juara kedua dalam kategori aesthetic decoration dan juara I untuk kategori aesthetic craftmanship.

"Bukan hanya mendapat juara I sekaligus, tapi mendapat aesthetic best in show atas pilihan semua penonton dan peserta untuk  memberikan penilaian dari semua kategori yang dilombakan," terang Koko saat dihubungi Esposin, Jumat (19/7/2024).

Advertisement

"Bukan hanya mendapat juara I sekaligus, tapi mendapat aesthetic best in show atas pilihan semua penonton dan peserta untuk  memberikan penilaian dari semua kategori yang dilombakan," terang Koko saat dihubungi Esposin, Jumat (19/7/2024).

Menurut Koko, WBC rutin digelar setiap dua tahun sekali. Pada 2022 Koko sempat mengikuti ajang serupa namun belum mampu meraih kemenangan. Selanjutnya pada 2026, Koko menyebut Indonesia bakal menjadi tuan rumah WBC tepatnya di Bandung.

"Sempat yang 2022 kemarin di Perancis, saya enggak dapat [juara]," ujarnya.

Advertisement

Koko mengaku membuat bumerang Mother Nature yang memenangkan aesthetic decoration. Bumerang yang dia buat ini bercerita tentang menjaga alam, darat, laut, maupun udara.

"Dan semua makhluk hidup di dalamnya dalam lingkup dunia yang saya gambarkan semua benua membentuk simbol love, berhubung event international saya menyematkan pesan itu. Dan itu sesuai tema event, Give to Nature Get it Back Tenfold,"ujarnya.

Bumerang kedua, Koko membuatnya dari kayu ebony maccasar dan tambahan burl amboyna. Kayu ini kebanyakan hanya ada di Asia Tenggara Indonesia. Dia juga menambahkan beberapa ornament berupa material di antaranya kerang abalone, mother of pearl, perak, tembaga dan kuningan.

Advertisement

Seniman Bumerang asal Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Koko Handoko memperlihatkan hasil karyanya di tempat produksinya pada Senin (1/8/2022). (Esposin/Galih Aprilia Wibowo)

Sebelumnya diberitakan, Koko mengaku dulunya berkarya sebagai seniman air brush di Bali. Usahanya kebanyakan memenuhi pesanan custom sepeda motor.

Pada 2020, pandemi Covid-19 membuat Koko kehilangan pekerjaannya, dan kembali ke Sragen. Mengaku iseng, Koko mencoba membuat bumerang dan praktik trial and error di lapangan daerah setempat ia tinggal.

Advertisement

Hingga pada akhirnya, bumerang bikinan Koko laku terjual dan berhasil menyentuh pangsa pasar ekspor di berbagai negara. Produk bumerangnya terjual sampai ke Australia, Italia, Swiss, Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika.

Dalam sebulan rata-rata dia membuat lima hingga enam bumerang dan dihargai US$50 hingga US$70. Untuk pangsa pasar Indonesia, peminat bumerang milik Koko biasanya para kolektor yang membeli dengan rentang harga Rp500.000 hingga Rp800.000.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif