Langganan

TIRTOMOYO JADI HOTEL: Usulan Pernah Ditolak DPRD - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 22 November 2012 - 15:41 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

SOLO -- Wacana kolam renang Tirtomoyo, Jebres diubah menjadi hotel pernah mencuat diusulkan pada 2006 silam. Hanya saja, wacana tersebut tidak disepakati DPRD lantaran nilai sejarahnya.

Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, menuturkan kondisi pengelolaan kolam renang oleh PDAM yang dilaporkan selalu merugi memang sudah lama terjadi.

Advertisement

“Usulan itu memang sudah lama mencuat. Saat saya masih di Komisi III ya sekitar 2006-2007 itu pernah mau ditutup. Tetapi setelah melihat sejarahnya, dulu kami tidak sepakat. Kalau merugi memang iya, tetapi sekarang sampai berapa saya tidak tahu besarannya,” terangnya, Kamis (22/11/2012), di DPRD Solo.

Sukasno menerangkan wacana terkait pembangunan hotel di Tirtomoyo memang diperlukan kajian mendalam. Hal ini lantaran bangunan tersebut memiliki nilai sejarah yang tidak bisa dipisahkan dari Kota Bengawan.

“Lihat saja bangunannya. Ya kami berharap supaya bangunan bersejarah di Solo tidak habis karena persoalan seperti ini. Makanya perlu kajian mendalam,” katanya.

Advertisement

Diutarakan politisi PDIP tersebut, guna mengatasi permasalahan kerugian yang dialami akibat pengelolaan kolam renang itu, PDAM tak harus mengubahnya menjadi hotel. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai inovasi baru guna menambah pemasukan atas pengelolaan Tirtomoyo.

Dia mencontohkan lantaran memiliki nilai sejarah, keberadaan Tirtomoyo bisa mendatangkan pemasukan lebih dengan memasukkannya dalam paket wisata.

“Sebenarnya itu bisa dijual mulai dari paket wisata. Ya dari Dinas Pariwisata bisa menggencarkan paket-paket wisata,” terangnya.

Advertisement

Dikatakannya, wisata merupakan salah satu potensi yang bisa djual dari Kota Bengawan. Wisata tersebut yakni wisata sejarah terkait keberadaan benda-benda ataupun sejarah masa lampau. “Jadi mikirnya tidak harus praktis-praktis saat ini saja dengan mengubah bagian yang memiliki nilai sejarah menjadi komersil. Ya kalau seperti itu hancurlah kota ini,” ungkapnya.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif