by Trianto Hery Suryono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 24 Oktober 2012 - 13:08 WIB
SUKOHARJO -- Tim laboratorium forensik (labfor), Semarang pimpinan AKBP Rini Pujiastuti bersama empat anggotanya melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) di ruang finishing PT Sritex, Sukoharjo, Rabu (24/10/2012). Tim melakukan identifitasi dan menelusuri titik-titik kejadian untuk merunut penyebab kebakaran.
Saat itu tim juga membawa tabung gas elpiji isi 40 kg untuk sampel penelitian. Sementara itu, penyidik reskrim Polres Sukoharjo telah memeriksa saksi-saksi yang mengetahui kejadian kebakaran tersebut termasuk pengawas ruang finishing 2, Slamet Waluyo.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Ade Sapari melalui Kasat Reskrim, Polres Sukoharjo, AKP Andis Arfan Tofani saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, menjelaskan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. “Saksi-saksi sudah diperiksa namun bisa berkembang. Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di rumah sakit.”
Menurut Kasat Reskrim, pihaknya mendatangkan tim labfor dari Semarang untuk memastikan penyebabnya. “Setelah olah TKP dari tim labfor usai, police line yang dipasang dilepas sehingga ruangan sudah bisa dipergunakan lagi.”
Informasi lain yang diperoleh, seluruh ruang diteliti untuk mendapatkan simbul utama penyebab kebakaran. Dua korban yakni Bejo dan Sugeng masih dirawat di rumah sakit karena menderita luka bakar cukup serius.
sebelumnya, kebakaran terjadi di ruang finishing pabrik tekstil Sritex, Sukoharjo, Selasa (23/10/2012) sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya tiga karyawan menderita luka bakar. Tiga korban tersebut adalah Sugeng Widodo, Bejo Raharjo dan Triyanto. Ketiga korban adalah karyawan di ruang finishing pabrik tersebut.
Manager General Affairs PT Sritex, Sukoharjo, Sri Sartono Basuki saat mengonfirmasi, menyatakan, penyebab kejadian diserahkan kepada polisi.
“Dua korban luka bakar, Sugeng dan Bejo telah dirujuk ke RS Kustati, Solo agar mendapat penanganan lebih cepat sedangkan korban Triyanto mengalami luka ringan di bagian pelipis. Triyanto tidak dirujuk,” ujarnya.
Diceritakan oleh Basuki, tabung elpiji 40 kg tersebut belum digunakan.