Langganan

Terdapat Bongkar Muat Sampah, DLH Solo: Tak Bisa Dihindarkan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Ahmad Kurnia Sidik  - Espos.id Solopos  -  Senin, 27 Mei 2024 - 17:45 WIB

ESPOS.ID - Tempat bongkar muat sampah di Jl Sulawesi, Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres, Solo, tepatnya di belakang SMKN 8 Solo, Senin (27/5/2024). (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Esposin, SOLO – Tempat pembuangan sementara (TPS) di Solo seluruhnya sudah ditutup. Sebagai penggantinya TPS Mobile sudah diberlakukan untuk mengangkut sampah dari rumah-rumah ke tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo.

TPS terakhir yang ditutup yakni TPS Norowangsan di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, pada April 2024 lalu yang akan dialihfungsikan sebagai taman. Kendati demikian, masih terdapat penumpukan sampah terpusat di beberapa lokasi. Salah satunya ialah di belakang SMK Negeri 8 Solo, tepatnya di Jl Sulawesi, Kepatihan Wetan, Kecamatan Jebres.

Advertisement

Pantauan Esposin di lokasi, sekitar pukul 10.30 WIB, tampak beberapa petugas pengangkut sampah sedang memilah sampah yang menumpuk di situ untuk kemudian dibawa menggunakan kendaraan TPS Mobile.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Sularso, menyampaikan bahwa tempat-tempat seperti itu tidak bisa dihindarkan keberadaannya atau tidak bisa dihilangkan seluruhnya.

Advertisement

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Sularso, menyampaikan bahwa tempat-tempat seperti itu tidak bisa dihindarkan keberadaannya atau tidak bisa dihilangkan seluruhnya.

“Itu bukan TPS, kalau TPS kan [sampahnya] menginap. Itu tempat pemilahan sampah. Kalau dulu penyebutannya tempat bongkar muat sampah dan tidak bisa dihilangkan 100%,” ungkap Sularso saat ditemui Esposin di kantornya, Senin (27/5/2024).

Penumpukan sampah di tempat itu ada, menurut Sularso, karena keterbatasan akses dalam memilah sampah dari rumah. Sampah-sampah yang berasal dari rumah diambil oleh petugas pemungut sampah, kemudian ditumpahkan seluruhnya secara terpusat di satu tempat untuk kemudian dipilah dan diangkut ke TPA Putri Cempo.

Advertisement

“Tiap harinya petugas yang mengangkut sampah dari rumah warga itu tiga kali dalam sehari, yakni pagi, sore, dan malam. Kemudian, disuntakan di tempat itu [bongkar muat], dan besoknya pukul 14.00 WIB harus udah clear diangkut ke TPA Putri Cempo. Kalau masih tersisa, nanti ada back up dari DLH Solo tiap sorenya,” jelas Sularso.

Sementara itu, Sub Kordinator Pengelolaan Limbah B3 DLH Solo, Bambang Wijayani menyampaikan bahwa adanya tempat bongkar muat sampah itu biasanya berada di tempat yang jauh dari lokasi terbuka. Tujuannya agar tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Selain itu, tempat bongkar muat sampah itu juga bisa dimanfaatkan bagi pemulung atau pun pengepul sampah yang bernilai ekonomi, sebelum diangkut seluruhnya ke TPA Putri Cempo.

Advertisement

“Karena itu, di TPA Putri Cempo saat ini sudah mulai berkurang kerumunan pemulung ataupun pengepul sampah. Karena sudah dipilah dahulu di tiap kelurahan,” ungkap Bambang Wijayani saat ditemui di kantornya, Senin (27/5/2024).

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif