by Tri Rahayu Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Jumat, 21 Juli 2017 - 09:35 WIB
Esposin, SRAGEN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengusulkan anggaran Rp330 juta untuk merelokasi 24 keluarga yang menempati tanah retak di Dukuh Sejeruk, Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo.
Dia menyampaikan anggaran itu untuk pengadaan tanah seluas 3.000 m2 senilai Rp150 juta dan sisanya Rp180 juta untuk bantuan rehab rumah. "Realisasi anggaran itu belum direncanakan teknisnya," ujarnya saat dihubungi Esposin, Kamis (20/7/2017).
Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Sragen, Finuril Hidayati, menambahkan jumlah keluarga di Dukuh Sejeruk yang terancam longsor karena tanah retak itu sudah diverifikasi. Dia menyebutkan dari 31 keluarga di dukuh itu, hanya 24 keluarga yang menandatangani persetujuan direlokasi.
Dia menyampaikan keinginan relokasi itu justru datang dari warga saat Bupati Sragen kunjungan ke sana. "Dukuh itu memang menjadi langganan longsor setiap musim penghujan. Nanti teknisnya menjadi tanggung jawab camat dan desa," ujarnya.
Sekretaris Dinsos Sragen, Purwadi, menambahkan anggaran itu belum matang karena belum dibahas di DPRD Sragen. Dia menyampaikan akan ada sosialisasi kepada warga setempat.
Sementara itu, Kepala Desa Musuk, Sambirejo, Suharno, mengaku kesulitan mencari lahan untuk merelokasi 24 keluarga tersebut. Suharno menyampaikan pengadaan lahan itu nanti akan disubsidi pemerintah.
"Nilai subsidinya berapa belum tahu pasti. Informasi awal Rp40.000/meter persegi. Kemarin ada warga yang nawar Rp100.000/meter. Ketika disanggupi warga itu minta harga lebih," tuturnya.
Semula rencana relokasi warga itu diserahkan ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim). Setelah dicek ternyata anggarannya ada di Dinsos.