by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Sabtu, 11 Desember 2021 - 18:55 WIB
Esposin, SRAGEN — Terbatasnya jumlah tamu yang diundang dalam acara Ngunduh Mantu yang digelar Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, membuat banyak warga heran. Mereka bertanya-tanya kenapa tidak mendapat undangan.
Hal tersebut disampaikan adik Bupati Sragen, Untung Wibowo Sukowati, Sabtu (11/12/2021). Ia mengakui banyak warga maupun kader yang menanyakan undangan ngunduh mantu Bupati Yuni. Terutama dari para anggota tim sukses Bupati Sragen yang getol bertanya kenapa mereka tidak menerima undangan. Wibowo mengatakan pandemi Covid-19 membuat Bupati membatasi jumlah tamu undangan.
"Terbentur jumlah undangan walaupun ada pembagian sif, nanti tetap ya pasti ada antrean orang mau foto karena panggung nya berbeda, enggak ada salaman tetapi orang swafoto," kata dia, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga: Bupati Sragen akan Ngunduh Mantu, Presiden Jokowi Diundang Loh
Sebagai informasi, Bupati Sragen bersama suami Akbar Zulkifli Osman bakal menggelar hajatan ngunduh mantu yang akan dihelat pada Minggu (12/12/2021) di Ndayu Park, Dukuh Gombong RT 008/RW 004, Desa Saradan, Karangmalang, Sragen. Resepsi pernikahan untuk putra sulung Bupati, Ahmad Ismail Zulfajri Akbar dengan Jihan Unkhti Nashiha.Wibowo, mengatakan Bupati hanya mengundang sekitar 1.500 tamu undangan. Kemungkinan para undangan yang memiliki pasangan membawa pasangannya.
Sejumlah pejabat mendapatkan undangan, antara lain Presiden Joko Widodo, sejumlah menteri, Gubernur Jawa Tengah, dan wali kota/bupati se-Jawa Tengah. Menteri Perikanan dan Kelautan, Sakti Wahyu Trenggono, telah mengkonfirmasi hadirannya.
Wibowo menjelaskan kemungkinan Presiden Jokowi tidak hadir, namun ada anaknya yang akan datang yakni Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Pesan Peduli Lingkungan dalam Resepsi Ngunduh Mantu di Sragen
Adapun Keluarga Bupati Sragen mengatur undangan sebanyak tiga sif. Masing-masing pukul 09.00-10.00 WIB, 10.00-11.30 WIB, dan 12.30 WIB-Selesai."Yang jelas mengedepankan protokol kesehatan. Para tamu datang, foto, tidak ada makan tapi take away/mendapatkan hampers, lalu pulang. Yang mengecek suhu tubuh adalah kepala dinas," kata dia.
Dia mengklaim pesta tergolong sederhana dengan adanya pembatasan saat Pandemi Covid-19. Konsep sederhana mencerminkan kepribadian putra sulung Bupati.
"Mas Fajri ini sehari-hari enggak mau naik mobil katanya susah cari parkir bikin ribet. Motoran saja kalau di dalam kota," jelasnya.
Selain itu, kata dia, Fajri menyewa indekos dengan ruang yang tidak besar tanpa pendingin udara saat menempuh pendidikan. Padahal Fajri sejak kecil terbiasa memakai AC.