by Redaksi - Espos.id Solopos - Minggu, 26 September 2010 - 20:59 WIB
Wonogiri--Sejumlah pelanggan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wonogiri mengeluhkan tagihan dua bulan terakhir yang membengkak hingga tiga kali lipat dari biasanya. Padahal pemakaian air mereka masih dalam batas normal.
Salah seorang pelanggan di Giriwono, Wati, mengungkapkan lazimnya paling banyak ia membayar tagihan PDAM senilai Rp 35.000/bulan. Tapi, untuk tagihan pemakaian bulan Juli dia harus membayar Rp 75.000. Jumlah itu kian membengkak karena tagihan bulan Agustus ternyata lebih tinggi, yaitu Rp 120.000.
“Waktu membayar tagihan bulan Juli, saya mulai bertanya-tanya. Tapi saya pikir mungkin ada peningkatan pemakaian. Tapi waktu tahu tagihan Agustus membengkak lagi jadi Rp 120.000, saya curiga dan saya putuskan tidak membayar dulu sampai ada kejelasan,” kata Wati ditemui Espos, Minggu (26/9).
Wati menuturkan sempat menanyakan kepada petugas PDAM soal pembengkakan biaya pemakaian. Hal itu karena pemanfaatan air di keluarga kecilnya hanya untuk memasak dan mandi. Dia tidak menggunakan untuk mencuci kendaraan dan di rumahnya tidak sedang mempekerjakan tukang. Petugas hanya berdalih air itu mungkin dipakai tetangga atau dimungkinakan ada kerusakan jaringan.
Warga lain, Farida, mengeluhkan hal serupa. “Di rumah saya hanya ada tiga orang, siang hari semua bekerja dan rumah terkunci, tidak mungkin air dipakai tetangga. Saya sangat heran waktu tahu tagihan dua bulan terakhir totalnya Rp 340.000. Padahal bulan-bulan sebelumnya paling banyak Rp 30.000-an.”
Terpisah Kepala PDAM Wonogiri, Sumadi mengonfirmasi terjadi peningkatan volume pemakaian air PDAM, terutama selama bulan Ramadan. Namun dia mengaku tidak hapal angka maupun prosentase kenaikan tersebut.
“Itu biasa terjadi di bulan Ramadan. Wong yang biasa malam hari tidak bangun saat Ramadan harus bangun untuk makan sahur. Wajar pemakaian air jadi meningkat dan itu terjadi di seluruh wilayah Wonogiri,” katanya. shs