Langganan

Sukseskan Bergemalur, Ribuan Telur Rebus Ludes Disantap Kader KB di Sragen - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 19 Oktober 2022 - 17:12 WIB

ESPOS.ID - Para kader KB dari 20 kecamatan bersama-sama makan telur rebus dalam kampanye Bergamalur atau Bersama Gemar Makan Telur yang dihelat dalam rangkaian Jambore IMP di nDayu Park Sragen, Rabu (19/10/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN — Sebanyak 1.036 kader keluarga berencana (KB) melakukan kampanye Bersama Gemar Makan Telur (Bergemalur) dalam Jambore Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) di nDayu Park Sragen, Rabu (19/10/2022). Seribuan telur godok ludes dimakan para kader KB sebagai upaya percepatan penanganan stunting di Sragen yang angkanya masih mencapai 4.353 anak (18,8%) per 2021.

Para kader KB yang secara nasional disebut dengan istilah IMP merupakan sukarelawan di tingkat desa untuk membantu Pemkab Sragen dalam pelayanan KB. Mereka juga membantu penanganan sekaligus pencegahan kasus stunting. Selain mengikuti rangkaian jambore itu, para kader dan penyuluh KB ini bersama-sama kampanye untuk gemar makan telur minimal satu butir sehari.

Advertisement

Ketua Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Sragen, Suwanto, menyampaikan ada 1.036 anggota IMP di 20 kecamatan di Sragen. Hampir semuanya hadir ke nDayu Park untuk menyukseskan acara ini.

Rangkaian kegiatan jambore kader KB sudah dimulai sejak 6 Oktober 2022 dengan menggelar kegiatan pelayanan KB di Kecamatan Miri Sragen dengan sasaran 150 akseptor. Pada 12 Oktober 2022, IPeKB menggelar sunatan massal di Desa Jekani, Kecamatan Mondokan, serta pengiriman bantuan air bersih ke wilayah Tangen dan Sumberlawang.

Baca Juga: Waspada Pernikahan Anak di Sragen, Bisa Sebabkan Stunting

Advertisement

“Fokus program KB pada tahun ini adalah penanganan stunting yang ditargetkan di bawah 14% pada 2024 mendatang. Salah satu strateginya dengan Bergemalur yang menjadi tema dalam Jambore ke-3 IMP ini. Sehari minimal makan satu butir telur karena mengandung protein yang bisa meningkatkan gizi anak. Kasus stunting biasanya pendek tetapi orang pendek belum tentu stunting,” jelas Suwanto.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dp2KBP3A) Sragen, Udayanti Proborini, mengungkapkan pengentasan stunting menjadi prioritas Pemkab. Angka stunting di Sragen masih 18,8%.

“Saya tertarik dengan Bergemalur atau program bersama gemar makan telur, yakni satu hari minimal satu telur. Telur itu ternyata menganding vitamin, karbohidrat, protein, yang bisa membantu pertumbuhan, kesehatan jantung, kesehatan otak, dan seterusnya. Harga telur juga terjangkau untuk semua kalangan,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Upaya Cegah Stunting, Pemkab Sragen Gencarkan Aplikasi Elsimil

Koordinator Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah, Nasri Yatiningsih, menyampaikan inovasi di Sragen bisa dicontoh daerah lain. Dia juga mengapresiasi para kader KB di tingkat desa yang jumlahnya mencapai 1.036 orang.

“Penanganan stunting itu harus lintas sektoral dan bersinergi satu sama lain. Jambore IMP ini bagian dari sinergisitas itu,” ujarnya.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif