by R Bony Eko Wicaksono - Espos.id Solopos - Kamis, 14 Oktober 2021 - 04:00 WIB
Esposin, SUKOHARJO -- Warga Desa Tawang, Kecamatan Weru, Sukoharjo, sudah tiga bulan ini menggantungkan hidup dengan bantuan air bersih. Daerah mereka mengalami krisis air bersih gegara kemarau.
Pemerintah desa setempat sudah berencana menambah sumur bor penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) untuk mengatasi krisis air. Namun, rencana itu kemungkinan baru terwujud pada 2022.
Saat ini, enam sumur bor Pamsimas tak memadai untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Desa Tawang termasuk daerah rawan kekeringan saat musim kematau. Warga yang kesulitan mendapatkan air bersih berdomisili di Dusun Tawang dan Dusun Babalan.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Aset Bank Sukoharjo Justru Melesat Jadi Rp125 Miliar
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Aset Bank Sukoharjo Justru Melesat Jadi Rp125 Miliar
Letak kedua dusun itu di lereng Gunung Taruwongso. Jumlah warga Tawang, Sukoharjo, yang membutuhkan bantuan karena mengalami krisis air bersih sebanyak 147 keluarga. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih lantaran debit sumur bor Pamsimas mulai menyusut pada awal Juli.
Kepala Desa Tawang, Maryanto, mengatakan debit sumur Pamsimas tak mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga sehari-hari. Pemerintah desa lantas mengirim surat permohonan bantuan air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo.
Baca Juga: Jembatan Dibangun, Desa Terbelah Sungai di Sukoharjo Akhirnya Terhubung
Masing-masing dusun memiliki satu-dua sumur Pamsimas. Satu sumur Pamsimas dimanfaatkan sekitar enam rukun tetangga (RT) atau sekitar 300 keluarga.
Idealnya, setiap dusun memiliki minimal dua sumur Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat sehari-hari.
Baca Juga: Biaya Umrah Naik sampai Rp8 Juta, Biro Travel Sukoharjo Tunggu Regulasi
“Kami berencana menambah sumur bor Pamsimas untuk mengatasi krisis air bersih. Skala prioritas di Dusun Tawang dan Dusun Babalan yang menjadi daerah langganan krisis air bersih saat musim kemarau,” ujarnya.
Maryanto bakal berkoordinasi dengan pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Tawang ihwal rencana pengeboran sumur Pamsimas. Apabila disetujui BPD Tawang maka pengeboran sumur Pamsimas dilakukan pada 2022.
Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan pengiriman bantuan air bersih dilakukan secara rutin ke daerah kekeringan.
Baca Juga: Warga Sukoharjo Belum Vaksin Covid-19? Bisa Mendaftar di Link Ini
Wilayah Sukoharjo bagian selatan seperti Kecamatan Weru, Bulu, dan Tawangsari menjadi daerah langganan krisis air bersih saat musim kemarau.
Namun demikian, krisis air bersih di wilayah Sukoharjo bagian selatan tak seperti pada tahun-tahun sebelumnya. “Saat ini, memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim penhujan,” katanya.