by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Jumat, 7 Juni 2024 - 17:46 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Seorang warga Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Prayitno, meramaikan bursa calon wakil bupati (cawabup) pada Pilkada Boyolali 2024 dengan mendaftar di Kantor DPC PKB Boyolali, Jumat (7/6/2024) sore.
Ia yang ternyata adalah suami dari anggota Fraksi PDIP di DPRD Boyolali, Suryanti, diantar puluhan warga yang menamakan diri mereka, Bolone Mas Prayit, Dua penari Topeng Ireng Cilik juga turun mengiringi rombongan Prayitno.
Informasi yang diperoleh Esposin, Suryanti adalah anggota DPRD Boyolali periode 2019-2024 yang maju lewat PDIP. Pada Pemilu 2024 lalu, Suyanti tidak maju lagi sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Boyolali.
Prayit memperkenalkan diri sebagai pengusaha properti di Semarang, Sragen, dan Blora. Namun, ia lahir dan tinggal di Desa Sempu. Atas dukungan sang anak, Prayit pulang kampung dan mengikuti kontestasi Pilkada 2024 di Boyolali.
Prayit memperkenalkan diri sebagai pengusaha properti di Semarang, Sragen, dan Blora. Namun, ia lahir dan tinggal di Desa Sempu. Atas dukungan sang anak, Prayit pulang kampung dan mengikuti kontestasi Pilkada 2024 di Boyolali.
“Saat ini kami berharap perubahan untuk Boyolali yang lebih baik. Makanya, saya balik kampung untuk Pilkada di Boyolali,” ujar dia kepada wartawan seusai mengambil formulir di DPC PKB Boyolali.
Ia mengatakan mendaftar sebagai bakal cawabup Boyolali karena menyadari bukan berasal dari kader partai. Pria berusia 44 tahun tersebut mengaku memiliki semangat untuk mengusung perubahan Boyolali menjadi lebih baik. Sehingga, menurutnya, itu yang menjadi nilai jual.
Ia mengatakan pendekatan ke PKS lebih ke akar rumput. Menurutnya, bisa saja PKS berkoalisi dengan PDIP akan tetapi pemilih akar rumput PKS memberikan suara kepadanya.
Selanjutnya, Prayit membenarkan istrinya adalah anggota DPRD Boyolali yang maju lewat PDIP pada periode 2019-2024 bernama Suryanti. Ia menjelaskan perbedaan politik dengan istrinya yang merupakan kader PDIP adalah keputusannya.
“Saya mempunyai keputusan politik sendiri tentang bergabung dengan PKB untuk menjadi calon wakil bupati. Kalau terkait istri yang menjadi anggota DPRD dari partai lain ya karena istri saya [punya pandangan politik sendiri]. Berpolitik kan punya kenyamanan masing-masing dan dinamis,” terangnya.
Ia yang berasal dari Boyolali utara memberanikan diri maju sebagai calon wakil bupati (cawabup) juga karena ingin berjuang untuk masyarakat, terutama untuk Boyolali wilayah utara.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Syuro PKB Boyolali, Rudi Hartono, mengatakan saat ini sudah ada dua pendaftar untuk calon bupati Boyolali yaitu Mas Dokter atau drg Fauzan Arif Munandar dan Ketua DPC PKB Solo, Chamim Irfani.
Sedangkan untuk cawabup, ada lima pendaftar yaitu Turisti Hindriya, Muhammad Signori, Muhammad Fatih Zen, Suyono, dan Prayitno.
Nantinya semua calon yang mendaftar akan diseleksi oleh DPP PKB lalu memanggil DPC untuk berdiskusi untuk menjaring nama yang dipilih.
“Pendaftaran di PKB Boyolali dibuka sampai 10 Juni. Untuk rekomendasi, berdasarkan informasi di akhir Juni. Ini bisa maju atau mundur. Soalnya di daerah lain sudah ada rekom yang turun dan positif,” kata dia.