Langganan

Soal Tuduhan Penipuan Program Pelatihan di Jerman, Ini Penjelasan PT Mahakam - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Muhammad Diky Praditia  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 25 Juli 2024 - 21:00 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pelatihan kerja. (Freepik.com)

Esposin, WONOGIRI — PT Mahakam Anargya Samagata buka suara dan memberikan klarifikasi terkait kabar miring yang menuduh perusahaan itu melakukan penipuan dalam penyelenggaraan program ausbildung atau pelatihan dan pendidikan vokasi untuk lulusan SMK di Jerman.

Kabar tersebut sebelumnya membuat orang tua lulusan SMK di Wonogiri yang menjadi peserta program itu waswas. Perwakilan PT Mahakam Anargya Samagata, Christian, mengatakan perusahaannya bukan penyalur tenaga kerja.

Advertisement

Perusahaan tersebut hanya membantu siswa lulusan minimal SMA atau SMK untuk mengikuti program ausbildung dari pemerintah Jerman. Syarat seseorang mengikuti program ini minimal lulusan SMA atau SMK dan lulus ujian bahasa Jerman level ketiga atau B1. Program ini sebenarnya bisa dilakukan mandiri oleh siapa pun.

Hanya, banyak orang Indonesia yang belum tahu. Maka dari itu, PT Mahakam Anargya Samagata mengambil peran membantu para lulusan SMA/SMK untuk bisa mengikuti pendidikan vokasi dan praktik industri, bukan magang.

Advertisement

Hanya, banyak orang Indonesia yang belum tahu. Maka dari itu, PT Mahakam Anargya Samagata mengambil peran membantu para lulusan SMA/SMK untuk bisa mengikuti pendidikan vokasi dan praktik industri, bukan magang.

Bentuk bantuan itu berupa penyediaan layanan belajar bahasa Jerman sampai level B1. Selain itu, mengarahkan siswa terkait semua persiapan dan syarat keberangkatan mengikuti program ausbildung pemerintah Jerman.

”Jadi kami bukan LPK [lembaga pelatihan kerja]. Kami bukan penyalur tenaga kerja. Kami hanya semacam membantu siswa untuk ikut program kuliah dan praktik industri di Jerman,” kata Christian saat dimintai konfirmasi Esposin, Kamis malam.

Advertisement

”Karena ini bukan magang, maka bukan gaji ya, tetapi semacam uang saku dari perusahaan,” ujarnya.

Membantah Tuduhan Penipuan

Christian mengaku sudah mendapatkan informasi soal perusahaannya yang dituduh menipu salah satu siswa di Solo. Menurutnya, tuduhan itu tidak benar. Siswa berinisial T itu merupakan siswa kelas bahasa Jerman yang diselenggarakan perusahaannya.

Ia batal mengikuti program itu karena keluarganya mengira program ini adalah penyaluran tenaga kerja Indonesia. PT Mahakam kemudian meminta T untuk membuat surat pengunduran diri sebagai siswa kelas bahasa itu.

Tetapi siswa itu enggan membuat surat pernyataan pengunduran diri. Malah siswa itu meminta biaya kelas yang sudah dia jalani beberapa waktu dikembalikan. Perusahaan tidak bisa mengembalikan biaya itu karena itu merupakan biaya kursus bahasa Jerman.

Advertisement

Dia tidak menyebutkan berapa nilai uang tersebut. Adapun perusahaan menahan ijazah siswa itu karena sebagai jaminan bagi perusahaan memberikan dana talangan untuk siswa berangkat ke Jerman. “Kami kan enggak mau membebani orang tua siswa, makanya sebagai jaminannya ya ijazah itu,” ungkapnya.

Dia menambahkan perusahaannya didirikan orang-orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Jerman. Mereka ingin membantu orang-orang Indonesia yang ingin belajar ke Jerman.

Sebelumnya, orang tua salah satu lulusan SMK di Wonogiri yang menjadi peserta program ausbildung yang difasilitasi PT Mahakam dilanda kekhawatiran setelah mendengar informasi soal dugaan penipuan tersebut.

Advertisement

Orang tua siswa itu mengaku mendapat informasi peserta program itu akan dibantu mendapatkan pekerjaan di Jerman dengan terlebih dahulu mengikuti kelas bahasa Jerman. Untuk mengikuti kelas bahasa Jerman, siswa wajib membayar biaya total Rp9,5 juta yang bisa dicicil.

Orang tua siswa itu khawatir jika benar ada penipuan dalam program itu uang yang sudah ia setorkan untuk kelas bahasa Jerman yang diikuti anaknya bakal hilang begitu saja. Sementara anaknya tidak mendapatkan pekerjaan.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif