by Candra Putra Mantovani - Espos.id Solopos - Kamis, 18 Maret 2021 - 12:40 WIB
Esposin, KARANGANYAR -- Sejumlah sekolah menengah pertama (SMP) di Karanganyar hingga saat ini masih belum bergerak menentukan langkah yang diambil untuk persiapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2021.
Hal ini lantaran mereka masih menunggu kepastian petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar.
Kepala SMPN 1 Matesih, Nardi, mengatakan sekolah yang dipimpinnya hingga saat ini belum melangkah untuk persiapan PPDB 2021.
Baca juga: Sering Ganggu Perempuan, Monyet Di Jumantono Karanganyar Ditangkap Tim Damkar
Namun, berdasarkan juknis yang diedarkan oleh Kementerian Pendidikan, diprediksi proses PPDB 2021 juga akan mengadopsi sistem online. Meskipun begitu, pihaknya masih tetap menunggu juknis resmi dari Pemkab Karanganyar.
“Sampai saat ini kami masih belum tahu nanti metode PPDB 2021 akan bagaimana dan sistem zonasinya apakah akan ada yang diubah. Kami masih menunggu juknis dulu. Jadi kami sampai saat ini belum melakukan langkah apapun termasuk sosialisasi untuk informasi PPDB ke masyarakat,” jelas dia, Rabu (17/3/2021).
Senada diungkapkan oleh Kepala SMPN 1 Jumapolo, Mei Sarwanto, yang mengaku belum menerima informasi apa pun terkait penyelenggaraan PPDB 2021 di Karanganyar.
“Kalau tahun kemarin kan online. Tapi tahun ini kami masih belum menerima juknis PPDB 2021 akan seperti apa metode penyelenggaraannya. Saya lebih baik menunggu saja dulu aturan pastinya,” ucap dia.
Baca juga: Nekat! Maling Satroni Rumah Petugas Satpam di Kebakkramat Karanganyar Saat Siang Bolong
Namun Mei mengakui kebijakan PPDB dengan metode online belum sepenuhnya bisa diikuti oleh calon siswa baru. Pasalnya, beberapa calon siswa diketahui masih terkendala peranti untuk mengikuti sistem tersebut.
Sehingga beberapa orang tua murid tetap mendatangi sekolah untuk meminta tolong operator memasukan data calon siswa.
“Karena memang sarpras yang dimiliki orang tua murid banyak yang belum memadai dan juga banyak yang tidak menguasai internet. Jadi banyak juga yang kemudian meminta operator kami memasukkan data dengan mendatangi langsung sekolah,” terang dia.
Baca juga: Kunjungan Wisata ke Karanganyar Naik di Luar Ekspektasi