by Galih Aprilia Wibowo - Espos.id Solopos - Minggu, 23 Oktober 2022 - 14:40 WIB
Esposin, SRAGEN -- Sebanyak 700 orang melakukan kirab budaya dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter dan membawa satu gunungan hasil pertanian dalam peringatan ulang tahun Pasar Bahulak, Desa Karungan, Plupuh, Sragen, Minggu (23/10/2022).
Pantauan Esposin, para warga bersemangat dengan berjejer rapi dalam membentangkan bendera merah putih sepanjang 1.000 meter dalam acara bertajuk Bahulak Ambal Warsa itu. Sedangkan untuk mengangkat gunungan setinggi dua meter berisi berbagai sayur dan buah butuh empat orang laki-laki dewasa.
Para warga tersebut berjalan kaki dengan jarak 1,5 kilometer di sepanjang jalan Dukuh Sawahan, Desa Karungan, hingga depan Gapura Pasar Bahulak Sragen, mulai pukul 07.00 WIB hingga 08.30 WIB.
Pembentangan bendera merah putih tersebut diakhiri secara simbolis oleh Wakil Bupati Sragen, Suroto. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama di samping Umbul Dungo, yang dipimpin oleh warga setempat.
Pembentangan bendera merah putih tersebut diakhiri secara simbolis oleh Wakil Bupati Sragen, Suroto. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama di samping Umbul Dungo, yang dipimpin oleh warga setempat.
Tak sampai lima menit seusai doa bersama, gunungan tersebut habis jadi rebutan warga, dari anak-anak hingga tua. Para warga yang mendapat hasil pertanian dari gunungan tersebut terlihat semingrah dan memamerkan hasil yang berhasil mereka peroleh.
Setelah kirab gunungan dan pembentangan bendera tersebut, terdapat sajian dan penampilan para pelaku seni di wilayah Kecamatan Plupuh. Berbagai macam tarian juga ikut memeriahkan Bahulak Ambal Warsa tersebut.
"Peringatan dalam rangka Bahulak Ambal Warsa, dimulai dengan kirab bendera merah putih yang bekerja sama dengan Mataram Jaya Binangon sebagai pemilik bendera tersebut. Kemudian juga dilakukan kirab gunungan hasil tani dari warga sekitar," terang Joko saat ditemui Esposin, pada Minggu (23/10/2022).
Baca Juga: Wuiiih..! Perputaran Uang di Pasar Bahulak Sragen Tembus Rp65 juta Sehari
Kirab gunungan berbagai jenis sayuran dan buah di Pasar Bahulak Sragen tersebut berlangsung seru dan meriah. Ia menambahkan tradisi tersebut sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan karena telah diberi keselamatan dengan hasil tani yang melimpah.
"Warga sekitar atau pun pengunjung tadi juga berebut gunungan sayur dan buah. Ketika dapat, dipercayai bisa membawa berkah, atau ngalap berkah," tambah Joko.
Ia berharap Pasar Bahulak bisa tetap hadir di tengah masyarakat sebagai destinasi wisata yang sederhana tapi menarik. Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Sragen, Heru Setyawan, mengapresiasi Pasar Bahulak sebagai salah satu destinasi wisata alternatif di Sragen.
Baca Juga: Pasar Bahulak Sragen Buka Saat Lebaran, Jual Banyak Jajan Pasar Lur!
Legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI, Luluk Nur Hamidah, yang juga memeriahkan Pasar Bahulak, mengatakan bahwa kesenian memang menjadi kebutuhan hidup. Terdapat kepentingan dan tanggung jawab untuk terus nguri-uri dan melestarikan seni dan budaya.
"Karena seni tradisi dan budaya yang muncul di tengah masyarakat semuanya punya pesan tentang kebaikan, keluhuran, dan tanggung jawab moral yang berkaitan dengan kejujuran dan gotong royong," kata Luluk.
Pasar Bahulak diadakan dua kali setiap selapanan atau 35 hari. Jatuhnya di Minggu Legi dan Minggu Pahing. Awalnya Pasar Bahulak hanya dibuka sekali dalam selapanan, tapi tingginya antusiasme pengunjung membuat Pemdes Karungan membuka sekali dalam dua pekan.