Langganan

Sepedanya Hilang, Bocah Juwiring Klaten Tetap Ingin Jadi Pemulung dan Sekolah - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Taufiq Sidik Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Senin, 22 Mei 2023 - 19:08 WIB

ESPOS.ID - Ahmad Alfa Salam, bocah pemulung asal Desa Tanjung, Juwiring, Klaten, yang kehilangan sepeda saat mencari barangnya rongsokan, Jumat (19/5/2023). (Faceboo/Info Seputar Delanggu)

Esposin, KLATEN -- Seorang bocah asal Kecamatan Juwiring, Klaten, bernama Ahmad Alfa Salam, 15, mengisi aktivitasnya sepulang sekolah dengan menjadi pemulung. Ia tidak bermain seperti anak-anak lain seusianya.

Namun, beberapa hari terakhir bocah yang duduk dibangku kelas VI SD itu tak bisa lagi mencari rongsokan gara-gara sepedanya hilang pada Jumat (19/5/2023). Menjadi pemulung dilakukan Salam atas keinginannya sendiri.

Advertisement

Motivasinya mencari rongsok untuk meringankan beban orang tuanya yang bekerja sebagai buruh serabutan. Ditemui di rumahnya di Dukuh Tanon, Desa Kenaiban, Kecamatan Juwiring, Salam mengatakan sudah menjadi pemulung sekitar satu tahun terakhir.

“Cari rongsok sejak Lebaran tahun 2022 kemarin sampai sekarang,” kata Salam dalam bahasa Jawa saat ditemui Esposin di rumahnya, Minggu (21/5/2023) sore.

Advertisement

“Cari rongsok sejak Lebaran tahun 2022 kemarin sampai sekarang,” kata Salam dalam bahasa Jawa saat ditemui Esposin di rumahnya, Minggu (21/5/2023) sore.

Salam mengakui dia sudah dilarang oleh orang tua untuk tidak mencari rongsok agar fokus sekolah. Namun, tekad bocah asal Juwiring, Klaten, tersebut untuk menjadi pemulung sangat kuat dan ia pun memilih tetap mencari rongsok selain tetap aktif sekolah.

Dinggo jajan kula. Ben ra bebani orang tua [untuk uang jajan saya. Biar tidak membebani orang tua],” kata Salam.

Advertisement

Selain di wilayah Delanggu, Salam mengaku pernah mencari rongsok ke wilayah kota Klaten hingga Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo. Dia melakukan itu dengan mengayuh sepeda yang bagian belakangnya bermuatan beronjong penuh barang rongsok.

“Kalau mencari rongsok di tempat sampah toko modern atau perumahan-perumahan,” kata bocah pemulung asal Juwiring, Klaten, tersebut.

Salam mengatakan pendapatannya dari hasil mencari rongsok setiap hari tak menentu. Hal itu tergantung dari jumlah barang rongsok yang dia peroleh.

Pernah Diajak Pergi Anak Punk

“Hasil rongsok saya jual ke juragan. Kalau hasilnya kadang Rp25.000 kadang Rp50.000. Kalau pas ramai bisa sampai Rp100.000,” kata bocah yang bercita-cita menjadi tentara tersebut.
Advertisement

Dari hasil mencari rongsok, Salam bisa menabung. Dia bisa membeli sepeda kayuh dan kemudian dia perbaiki untuk mencari rongsok. Selain itu dia bisa membeli beronjong. Tak hanya itu, Salam bisa membeli ponsel.

Pada Lebaran lalu, Salam bisa membelikan baju Lebaran untuk ayah dan adiknya selain baju lebaran untuknya sendiri. Selain itu, dia bisa membeli ayam jago yang kini dipelihara di depan rumah.

Bocah pemulung asal Juwiring, Klaten, itu mengatakan banyak pengalaman suka yang dia peroleh selama mencari rongsok. Disinggung apakah pernah sakit, Salam mengatakan selama setahun ini hanya satu kali sakit yakni sakit tifus lantaran pola makan yang tak teratur dan kerap makan masakan pedas.

Advertisement

Meski banyak pengalaman suka, Salam pernah mengalami kejadian kurang mengenakkan. Beberapa bulan lalu, dia pernah diajak oleh anak-anak jalanan hingga ke Semarang. Kejadian itu sempat membuat orang tuanya khawatir.

Ayah Salam, Warsino, 55, mengatakan dia selama ini bekerja serabutan sebagai buruh bangunan ketika ada warga yang membutuhkan tenaganya. Hanya, selama beberapa waktu terakhir dia belum mendapatkan panggilan lagi untuk bekerja.

Sementara istrinya bekerja sebagai buruh menganyam benang untuk payung tradisional. Warsino mengaku sudah kerap melarang Salam pergi mencari rongsok.

Hanya, tekad bocah itu kuat agar bisa mendapatkan penghasilan dari keringat sendiri dan meringankan beban orang tua. “Sempat ada yang menawari untuk membiayai sekolah. Tetapi anaknya tidak mau,” kata Warsino.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif