by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Kamis, 10 November 2022 - 09:44 WIB
Esposin, KARANGANYAR—Sekolah-sekolah milik persyarikatan Muhammadiyah di wilayah Kecamatn Colomadu, Kabupaten Karanganyar akan diliburkan pada saat pelaksanaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 18-20 November mendatang.
Sementara itu, gedung sekolah negeri di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) juga disiapkan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar, Muh Samsuri, mengatakan siswa sekolah Muhammadiyah rencananya diliburkan Jumat-Sabtu (18-19/11/2022).
“Semua kegiatan sekolah SD, MI, dan SMP Muhammadiyah di wilayah Colomadu akan diliburkan pada 18-19 November atau menyesuaikan karena gedungnya dipakai untuk tempat singgah dan menginap para penggembira Muktamar Muhammadiyah,” ujarnya, Kamis (10/11/2022).
“Semua kegiatan sekolah SD, MI, dan SMP Muhammadiyah di wilayah Colomadu akan diliburkan pada 18-19 November atau menyesuaikan karena gedungnya dipakai untuk tempat singgah dan menginap para penggembira Muktamar Muhammadiyah,” ujarnya, Kamis (10/11/2022).
Untuk menyambut para penggembira muktamar, di sebagian sekolah itu juga akan dipersiapkan dapur umum sederhana.
Sementara itu, pada saat libur para siswanya diarahkan untuk menyaksikan pameran di De Tjolomadoe dengan pendampingan orang tua.
Sementara itu, gedung sekolah negeri di bawah Disdikbud Karanganyar, baik SD maupun SMP juga dipersiapkan untuk menampung para penggembira muktamar.
Kepala Disdikbud Karanganyar, Yopi Eko Jatiwibowo, mengatakan pihaknya menyerahkan kepada panitia muktamar, terkait kebutuhan gedung yang akan digunakan para penggembira.
“Iya, selain sekolah-sekolah Muhammadiyah yang akan dipakai penggembira, sekolah [di bawah Disdikbud Karanganyar] juga kami persiapkan. Penggunaan gedung akan disesuaikan dengan kebutuhan panitia, jadi tidak semuanya” ujarnya.
Saat ini masing-masing sekolah telah menyerahkan contact person (CP) kepada panitia muktamar untuk memudahkan komunikasi kebutuhan gedung sekolah tersebut.
“Sekolah-sekolah sudah menyerahkan CP masing-masing kepada panitia. Nanti yang dihubungi dan gedungnya dibutuhkan, silakan saja. Tapi bagi sekolah yang tidak dihubungi, berarti gedungnya tidak dibutuhkan,” imbuhnya.
Yopi menambahkan bagi sekolah yang gedugnya dipakai penggembira muktamar, siswanya bisa belajar di rumah secara daring, atau menyaksikan pameran di De Tjolomadoe dengan pengawasan orang tua masing-masing.