Langganan

Sejarawan Solo: Wibawa MN X Jatuh Bila Maju Pilkada Solo 2024 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Kurniawan  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 4 Juli 2024 - 15:42 WIB

ESPOS.ID - Sejarawan Solo Tundjung W. Sutirto. (Dok)

Esposin, SOLO—Polemik terkait akan majunya Pengageng Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunagoro X sebagai Cawali Solo 2024 mendapat perhatian dari Sejarawan Solo, Tundjung W. Sutirto.

“Terkait adanya sinyal penolakan dari kelompok masyarakat Solo terhadap Mangkunagoro X, maka itu harus dipandang sebagai sesuatu yang mesti menjadi perhatian serius,” ujar dia, Kamis (4/7/2024).

Advertisement

Tundjung menjelaskan masyarakat yang hidup dalam episentrum budaya Jawa mestinya punya sikap tanggap terhadap gelagat atau pasemon. Masyarakat dan stakeholder harus tanggap ing sasmito.

Sinyal penolakan terhadap MN X, menurut dia, bukan semata alasan usia sebagaimana yang telah muncul dari Forum Diskusi Tata Masyarakat Solo. Ada alasan lain yang juga dinilai penting atas itu.

Advertisement

Sinyal penolakan terhadap MN X, menurut dia, bukan semata alasan usia sebagaimana yang telah muncul dari Forum Diskusi Tata Masyarakat Solo. Ada alasan lain yang juga dinilai penting atas itu.

“Posisi MN X harus dilihat sebagai pengayom dan pengasuh masyarakat secara keseluruhan. Dia harus menjadi pengayom dan pengasuh bagi semua unsur, elemen, kelompok, termasuk partai,” tutur dia.

Padahal bila nanti MN X benar-benar maju sebagai Cawali Solo, dia harus diusung oleh salah satu atau beberapa parpol. Artinya ada peluang partai atau beberapa partai tidak mengusung, dan jadi lawannya.

Advertisement

Bila itu terjadi, Tundjung mengatakan wibawa MN X sebagai pengayom dan pengasuh semua masyarakat akan tergerus. Apalagi dalam kontestasi Pilkada, pasangan calon bisa terpilih dan tidak.

“Tidak ada jaminan total bahwa calon itu pasti menang. Jika MN X menang mungkin masih bisa diterima sebagai konsekuensi politik praktis. Tetapi, kalau sebaliknya, kalah, wibawanya jatuh,” terang dia.

Tundjung juga mengatakan posisi dan peran MN X sebagai pemangku kepentingan budaya jauh lebih terhormat daripada Wali Kota. Situasi Solo menurut dia tidak bisa disamakan dengan Jogja.

Advertisement

“Jangan disamakan dengan Yogyakarta yang otomatis penguasa politiknya memang sejalan dengan penguasa kerajaan. Apa mungkin masyakat Solo bisa diajak aklamasi untuk memilih MN X?,” kata dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif