by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Selasa, 30 Mei 2023 - 14:45 WIB
Esposin, KLATEN -- AP, 14, remaja asal Desa Kedunggetas, Kecamatan Wonosari, Klaten, yang meninggal dunia saat latihan silat di masjid dekat rumahnya, Senin (29/5/2023) malam, ternyata merupakan anak yatim. Baru sekitar tiga tahun ayahnya meninggal dunia.
Kepala Desa Wadunggetas, Gatot Sriyanto, mengaku mendapat kabar duka dari keluarga AP melalui telepon pada Senin malam. Ia mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian yang menimpa AP itu.
“Saya dapat kabar itu malam, setelah tahlilan ditelepon. Informasinya begitu, jatuh kemudian tidak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit,” kata Gatot saat ditemui Esposin di Kantor Desa Wadunggetas, Selasa (30/5/2023).
Jenazah AP sempat dibawa pulang setelah dari rumah sakit pada Senin malam. Kemudian jenazah remaja Wonosari, Klaten, yang meninggal saat latihan silat dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk diautopsi.
Jenazah AP sempat dibawa pulang setelah dari rumah sakit pada Senin malam. Kemudian jenazah remaja Wonosari, Klaten, yang meninggal saat latihan silat dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk diautopsi.
Jenazah tiba kembali di rumah duka pada Selasa sekitar pukul 11.00 WIB untuk dimakamkan di kompleks makam tak jauh dari rumahnya pada Selasa pukul 13.00 WIB.
Gatot menjelaskan AP merupakan ragil dari tiga bersaudara. Ayahnya meninggal dunia tiga tahun lalu. Sementara ibunya bekerja membantu di warung bakso yang dikelola kerabatnya. “Anaknya itu humoris, tidak neka-neka. Olahraganya maju. Dia juga ikut SSB [sekolah sepak bola],” kata dia.
Sejumlah warga mengatakan latihan itu digelar pada Senin (29/5/2023). Warga sekitar tak mengetahui secara persis peristiwa remaja meninggal saat latihan silat di Wonosari, Klaten, itu.
“Saat itu saya baru saya menjemput anak pulang TPA. Setelah sampai rumah tahu-tahu sudah dibawa ke rumah sakit,” kata salah satu warga di dekat masjid, Ning.
Dia mengatakan baru kali pertama AP dan teman-temannya latihan di halaman masjid tersebut. “Baru itu saja latihannya di halaman masjid. Biasanya latihan di pekarangan rumah warga [tak jauh dari masjid]. Mungkin karena ada material bahan bangunan di sana, akhirnya pindah di depan masjid,” kata Ning.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang remaja berinisial AP, 14, warga Desa Wadunggetas, Kecamatan Wonosari, Klaten, meninggal dunia saat latihan silat, Senin (29/5/2023) petang.
Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, mengatakan mendapat laporan AP bersama sejumlah temannya latihan silat di depan masjid Baitul Rohman, Senin sekitar pukul 18.00 WIB.
“Dari keterangan Kanitreskrim Wonosari, saat latihan silat terjatuh ke depan dan kening terkena lingiran lantai masjid,” kata Abdillah saat dihubungi Esposin, Selasa (30/5/2023).
Oleh teman-temannya, AP dibawa ke RSU PKU Muhammadiyah Delanggu. Namun, remaja itu meninggal dunia. Setelah mendapatkan laporan terkait kejadian itu, polisi mengecek ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Selain itu, polisi mencari saksi serta barang bukti. “Kemudian langkah selanjutnya jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya oleh tim dokter forensik,” jelas Abdillah.
Abdillah menjelaskan Satreskrim Polres Klaten dibantu Polsek Wonosari saat ini masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut dan meminta keterangan enam saksi.