by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Minggu, 5 Juli 2020 - 09:00 WIB
Esposin, BOYOLALI – Sapi jumbo seberat 1,2 ton milik warga Dusun Semaran, Desa jurug, Mojosongo, Boyolali, Parno, 60, rupanya diperlakukan khusus. Sapi tersebut sering diajak pemiliknya berjalan-jalan dan berjemur.
Sapi tersebut diberi pakan yang bernutrisi dan diberi perlakuan khusus agar tumbuh gemuk dan sehat. Parno mengaku selalu membawa sapinya ke rumah saudaranya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya.
Kementan RI Bikin Kalung Anti-Corona, Apa Fungsinya?
“Sapinya saya ajak jalan-jalan setiap hari biar sehat. Di sana dijemur. Sore dibawa pulang lagi,” ujarnya kepada Esposin, Jumat (3/7/2020).
“Sapinya saya ajak jalan-jalan setiap hari biar sehat. Di sana dijemur. Sore dibawa pulang lagi,” ujarnya kepada Esposin, Jumat (3/7/2020).
Parno memelihara sapi jumbo di Boyolali itu sejak tiga tahun lalu. Saat itu dia membeli sapi jenis metal itu seharga Rp27 juta dari seorang peternak. Bobot sapi saat ia beli masih 600 kg atau 6 kuintal.
Pesanggrahan Prabu Brawijaya V dan Asale Dusun Majapahit di Sambungmacan Sragen
Parno menggemukkan sapi jumbo itu di kandang di belakang rumahnya di Mojosongo, Boyolali. Setiap hari ia memberi pakan rumput yang memang melimpah di daerahnya.
“Rata-rata sehari Rp60.000 untuk pakannya saja. Saya memang memilih makanan yang berkualitas agar sapi saya ini bisa gemuk,” kata Parno saat ditemui di rumahnya, Jumat (3/7/2020).
Seram! Benda Mirip Jenglot di Mondokan Sragen Bertaring & Kuku Tajam
Biaya perawatan sapi jumbo tu diperoleh petani asal Mojosongo, Boyolali, tersebut dari hasil penjualan susu seekor sapi perah yang ia pelihara bersama sapi metal itu.
“Memang mahal pakannya. Tapi uang buat beli pakan ini dari penjualan susu sapi perah itu,” kata Parno menunjuk sapi perah yang ia maksud.
Kisah Suroto Magelang, 10 Tahun Kurung Diri di Kamar Sejak Erupsi Merapi Tak Pernah Mandi
Meski biaya pemeliharaan sapi ini mahal, Parno mengaku puas dengan hasilnya dan tahun ini sudah berniat menjual sapi itu.
“Tahun lalu sudah ada yang mau beli, tetapi saya masih ingin sapi ini lebih besar lagi. Sekarang sudah cukup besar sehingga mau saya jual,” imbuh Parno.