by Ayu Abriyani Kp Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 21 Mei 2012 - 09:43 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi (Triyono/JIBI/SOLOPOS)
WONOGIRI--Rencana pemerintah daerah (Pemda) untuk memperbaiki saluran irigasi beton di Desa Tubokarto, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri dipertanyakan warga. Pasalnya, perbaikan saluran irigasi yang jebol pada pertengahan Februari lalu karena terjangan hujan itu hingga saat ini belum diperbaiki.
Hal itu diungkapkan salah satu anggota DPRD Wonogiri, Sugiarto, asal Pracimantoro yang menerima keluhan dari masyarakat. Ia mengatakan warga selalu menanyakan kapan saluran irigasi itu diperbaiki. Sebab, emda pernah menyatakan jika dalam waktu dekat akan memperbaiki saluran irigasi itu.
“Petani khawatir dengan kondisi saluran air yang saat ini hanya ditambal dengan tumpukan karung berisi pasir. Jika sampai tanggul darurat itu jebol, dikhawatirkan air bisa menerjang lahan pertanian sehingga tanaman yang sedang tumbuh akan mati,” katanya baru-baru ini.
Ia menambahkan petani juga ragu-ragu untuk menggarap lahan di musim tanam ini. Mereka berfikir jika lahan itu digarap dan tanggul darurat jebol, maka petani akan rugi besar. Untuk itu, ia berharap pemerintah segera memperbaiki saluran irigasi tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengairan Energi Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, mengatakan Pemda telah mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki saluran itu. “Kami ingin masyarakat bersabar karena ada proses administrasi yang harus dipenuhi. Yang pasti, kami usahakan tahun ini bisa diperbaiki,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengairan di sekitar 500 hektare sawah di Desa Tubokarto, Sedayu, Trukan, Banaran di Kecamatan Pracimantoro dan Desa Baleharjo di Kecamatan Eromoko terganggu. Pada pertengahan Februari 2012, saluran irigasi beton di Desa Tubokarto jebol karena terjangan banjir.