Langganan

Rusunawa Mojosongo Solo Diserbu Peminat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Sri Sumi Handayani Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 14 Maret 2014 - 07:30 WIB

ESPOS.ID - ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Esposin, SOLO—Rumah susun sewa (Rusunawa) baru di kawasan Mojosongo di Desa Ngemplak yang didesain dua blok dengan kapasitas 196 kamar diserbu peminat. Sebanyak lebih dari 100 calon penyewa Rusunawa sudah mendaftar.

Padahal bangunan yang berdiri di 8.860 meter persegi atau sekitar 0,9 hektar itu baru dibangun Februari 2014. Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Rumah Sewa, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Solo, Toto Jayanto, menuturkan lebih dari 100 warga termasuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah mengajukan permohonan menyewa unit di Rusunawa Mojosongo.

Advertisement

Toto menjelaskan Rusunawa Mojosongo mengusung konsep serupa empat rusunawa lain. Rusunawa yang ditarget kelar pada 2014 itu dibangun dengan lima lantai. Satu lantai untuk parkir, kantor, aula dan lain-lain dan empat lantai sebagai hunian.

Nominal yang dibanderol untuk penyewa pun serupa. Toto menjelaskan penyewa cukup membayar Rp100.000 untuk penyewa di lantai I, Rp90.000 untuk penyewa di lantai II, Rp80.000 untuk penyewa di lantai III, dan Rp70.000 untuk penyewa di lantai IV.

“Baru mulai dibangun tetapi sudah banyak yang pesan. Rusunawa Mojosongo harus kelar 2014. Aspek infrastruktur dan transportasi sudah kami perhitungkan. Saya yakin akan laku karena kebutuhan rumah tinggi dan harga murah,” kata Toto saat ditemui Esposin, di ruang kerjanya, Kamis (13/3/2013).

Advertisement

Lebih lanjut Toto menjelaskan minat MBR meningkat karena kebutuhan perumahan untuk masyarakat makin tinggi. Namun penghasilan mereka tidak mencukupi untuk membeli rumah. Oleh karena itu dia mengklaim Rusunawa di Begalon, Semanggi, Jurug, dan Kerkop penuh.

Terlambat

Namun dia tidak menampik apabila pembayaran sewa terlambat dari jadwal yang disepakati. “Setidaknya 10% dari total penyewa ini terlambat membayar uang sewa. Mereka yang terlambat membayar bervariasi. Kami maklum. Lagipula rusunawa diperuntukan mayarakat dan bukan langkah pemerintah mengejar keuntungan,” tutur dia.

Advertisement

Di sisi lain Toto mengklaim pembangunan rusunawa menguntungkan pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu pemerintah memutuskan menambah rusunawa baru. Toto menuturkan lokasi pembangunan di Mojosongo karena lokasi tersebut siap dibangun dan tidak ada kendala.

Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana membangun rusunawa di Kadipiro sebanyak dua blok atau 196 unit. Namun urung dilakukan karena lokasi milik Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang akan dibangun rusunawa masih ditinggali 70 KK.

“Maka kami memutuskan urung membangun di Kadipiro. Padahal banyak yang menginginkan dibangun Rusunawa di sana. Tetapi kami akan mengawasi pemohon untuk mengantisipasi pemohon ganda. Kalau ketahuan akan kami tindak,” ungkap dia.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif