Langganan

Rumah Warga Dukuh ini Dulu Semuanya Menghadap Selatan, Ini Mitosnya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Jumat, 5 November 2021 - 16:41 WIB

ESPOS.ID - Pengguna sepeda motor melintas di depan gapura Dukuh Tanjung Sari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Jumat (5/11/2021). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Esposin, SRAGEN — Permukiman di Dukuh Tanjungsari, Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, terlihat tak ada yang berbeda dengan permukiman lain. Dukuh ini berada di ujung timur Desa Jati yang berbatasan dengan Desa Gading, Kecamatan Tanon, Sragen.

Suasana tenang terasa saat Esposin mengunjunginya pada Jumat (5/11/2021).  Rumah-rumah warga menghadap ke jalan. Kondisi jalan kampung juga tergolong baik.

Advertisement

Namun di balik itu semua, pernah ada fenomena unik di mana hampir semua rumah warga Dukuh Tanjungsari pasti menghadap ke selatan. Fenomena itu terjadi sekitar tahun 1970-an. Tidak banyak warga yang tahu kenapa bisa demikian.

Baca Juga: Misteri Tak Ada Nisan dari Batu di Permakaman Mbah Bendrong Geni, 

Seperti yang diungkapkan salah satu warga Dukuh Tanjungsari yang bernama Ragil Sukarno, 46. Rumah pria yang akrab disapa Karno itu memang menghadap selatan. Namun dia membangun rumah menghadap ke selatan karena memang posisi jalan ada di sisi selatan rumahnya.

Ia membenarkan sempat ada fenomena kebanyakan rumah warga menghadap ke selatan meski posisi jalan tak selalu ada di selatan rumah. “[Fenomena rumah menghadap selatan] sudah lama dan sekarang enggak zaman. Sekarang sudah menghadap jalan semua,” katanya kepada Esposin, Jumat.

Advertisement

Dia mengaku jika ingin mengorek cerita rumah menghadap ke selatan hampir tidak ada yang bisa menjelaskan. Warga sekarang membangun rumah menghadap ke mana saja sesuai keinginannya.

Baca Juga: Karman Ngaku Dapat Ilmu Manunggal Sajiwa Raga dari Gua Mangkubumi

Pertanyaan mengapa dulu ada fenomena sebagian besar rumah warga Dukuh Tanjungsari menghadap ke selatan terjawab setelah Esposin menemui Kepala Desa Jati, Muji Slamet. Ia mengatakan dulu memang mayoritas warga dukuh yang kini memiliki empat RT itu menghadap ke selatan.

“Dulu kan masyarakat itu kalau menghadap ke selatan istilahnya menghadap ke ratu. Ratunya selatan. Kalau menghadap ke utara ungkuran [membelakangi] ratu,” paparnya.

Advertisement

Siapa ratu selatan yang dimaksud? apakah Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul? Muji tak menjelaskannya.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif