by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Jumat, 22 Maret 2024 - 17:43 WIB
Esposin, SOLO--Direktur RSUD Dr Moewardi Cahyono memastikan tidak ada pasien meninggal dunia karena penyakit pes di RSUD Dr Moewardi, Solo. Dinas Kesehatan Kota Solo masih mengecek kebenaran informasi itu.
“Sampai sekarang belum ada orang kena pes meninggal di RSUD Dr Moewardi,” kata Cahyono dihubungi Esposin, Jumat (22/3/2024).
Menurut dia, tidak ada penyakit pes atau sampar yang ditangani RSUD Dr Moewardi. Biasanya ada pasien dengan penyakit leptospirosis karena banjir. Penyebab leptospirosis dan penyakit pes berbeda.
Sebelumnya, pengguna akun platform media sosial X @afifahafra79 menjelaskan temannya melayat ke tetangganya yang meninggal dunia di Kelurahan Kadipiro, Solo. Warga yang meninggal dunia diduga akibat penyakit pes.
Sebelumnya, pengguna akun platform media sosial X @afifahafra79 menjelaskan temannya melayat ke tetangganya yang meninggal dunia di Kelurahan Kadipiro, Solo. Warga yang meninggal dunia diduga akibat penyakit pes.
“Barusan cek lagi ke 2 teman yang kantornya bertetangga dengan rumah orang yang wafat tersebut. Katanya info di masyarakat memang pes. Tapi saya kurang tahu apakah pes beneran atau bukan. Harapannya sih bukan ya,” jelas dia.
Pengguna @afifahafra79 sempat menuliskan informasi tersebut berasal dari keluarga warga yang meninggal dunia dan pihak rumah sakit. Namun posting tersebut telah dihapus.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Setyowati mengatakan Dinas Kesehatan Kota Solo masih mengecek.
Kementerian Kesehatan melalui laman resminya menjelaskan penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yeesinia pestis yang dibawa kutu yang tinggal di tikus. Orang terinfeksi penyakit pez melalui gigitan kutu tikus atau gigitan tikus yang sudah terinfeksi.
Penyakit pes pernah menjadi wabah dalam beberapa kurun waktu, antara lain wabah pes tahun 541 sampai 542 yang dikenal dengan wabah Justinian. Wabah tersebut menyerang Kekaisaran Bizantium dan kota-kota pelabuhan Mediterania. Korban meninggal dunia mencapai 30 hingga 50 juta jiwa.
Selain itu, wabah pes terjadi di Eropa pada 1346 hingga 1353. Wabah ini menyebabkan 25 jiwa meninggal dunia.