by Ahmad Baihaqi - Espos.id Solopos - Senin, 6 September 2021 - 14:52 WIB
Esposin, KLATEN - Penemuan ikan toman di Trucuk, Klaten, cukup membuat heboh warga setempat. Selain ditawar hingga belasan juta rupiah, habitat asli ikan toman berada di Sumatra dan Kalimantan, bukan di Jawa. Lantas adakah manfaat dari mengonsumsi ikan toman?
Ikan toman sendiri masuk dalam golongan ikan gabus atau ikan channa micropeltes. Ikan berfamili channidae itu kerap disebut snakehead bagi pecinta ikan. Saat ini, banyak penghobi yang menjadikan ikan toman sebagai ikan hias.
Ikan toman merupakan ikan buas atau predator karena memakan ikan kecil, cacing, kodok, dan ulat. Kendati demikian, ikan ini menjadi salah satu primadona bagi pecinta hias. Tak cuma menjadi ikan hias, ikan toman ternyata juga baik dikonsumsi.
Baca Juga: Petani Tembakau di Klaten Semakin Berkurang, Ini Penyebabnya
Menurut penulusuran Esposin di laman unair.ac.id, Senin (6/9/2021), ikan toman disebut mengandung protein yang tinggi. Ikan toman kaya akan albumin yang merupakan jenis protein penting bagi tubuh manusia. Kandungan albumin ini akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya berat dan ukuran ikan.
Tak cuma itu, ikan toman juga mengandung banyak mineral. Seperti Zn (seng), Fe (zat besi), K (kalium), hingga Ca (kalsium). Kandungan-kandungan ini memiliki segudang manfaat terutama dalam hal medis.
Diberitakan Esposin sebelumnya, warga Dusun Samber, Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Klaten dibuat heboh dengan penemuan ikan buas jenis toman. Ikan itu memiliki berat 7 kilogram. Warga setempat, Fajar Ari Widodo, mengatakan ikan itu langsung dibawa oleh warga menemukannya.
Baca Juga: Ditawar Rp17 Juta, Ikan Buas yang Ditemukan di Trucuk Klaten Ternyata Jenis Toman
“Ikannya besar, ditemukan sore hari, katanya ditawar ada yang mau beli Rp17 juta tapi tidak dijual,” tutur Ari seperti dilansir detik.com.
Penemuan ikan toman itu berada tak jauh dari lokasi penemuan terowongan kuno di Sabrang Lor, Trucuk, Klaten. Kades Sabrang Lor, Budi Andriyanto, membenarkan adanya penemuan ikan toman itu. “Iya [sejenis piranha] tapi varian dari Kalimantan. Dari mana asalnya kita juga tidak tahu,” kata Budi.