by Hijriyah Al Wakhidah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Sabtu, 14 November 2015 - 00:40 WIB
Esposin, BOYOLALI--Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU ESDM) Boyolali mempercepat pengerjaan tiga proyek infrastruktur jalan, yakni proyek Simpang Lima, proyek Jl.Sudirman, dan Ngablak, Simo. DPU ESDM menargetkan ketiga paket proyek jalan itu bisa selesai sebelum intensitas hujan akhir tahun ini meningkat.
Salah satu proyek jalan yang mulai terganggu dengan dimulainya musim penghujan adalah proyek Simpang Lima. Hujan lebat yang mengguyur wilayah Boyolali Rabu (11/11/2015) sore menggenang proyek Simpang Lima sisi timur. Genangan terjadi cukup dalam hingga menyebabkan kendaraan tak bisa melintas. Arus kendaraan di Simpang Lima yang semestinya searah memutar, terpaksa harus dibuat dua arah di jalur sisi barat atau belakang eks gedung Bank Jateng Boyolali.
“Genangan terjadi selama hampir setengah jam saat hujan deras. Tingginya sampai di atas lutut orang dewasa,” kata seorang pekerja di proyek Simpang Lima, Nanang.
“Genangan terjadi selama hampir setengah jam saat hujan deras. Tingginya sampai di atas lutut orang dewasa,” kata seorang pekerja di proyek Simpang Lima, Nanang.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPU ESDM, Nyoto Widodo, mengakui kondisi ini. Banjir yang sempat terjadi di Simpang Lima Rabu sore disebabkan karena air dari saluran air yang ada di Jl. Merbabu meluap. Air dari Jl. Merbabu turun dan menggenang di Simpang Lima sisi timur. Kebetulan, posisi jalur di Simpang Lima sisi timur lebih rendah dari sisi barat serta Jl. Merbabu.
“Ada drainase di Jl. Merbabu yang tertutup sampah. Akhirnya airnya meluap turun sampai Simpang Lima. Untuk ke depannya sudah kami antisipasi, satu pintu pembuangan air di Simpang Lima sisi timur kami perbesar,” kata Nyoto, kepada Esposin, Jumat (13/11/2015).
Progres pembangunan jalan Simpang Lima saat ini sudah hampir mencapai 90%. Kontraktor dari PT Armada Hada Graha tinggal membangun jalur pedestrian atau jalur bagi pejalan kaki. Sesuai dengan kontrak, proyek jalan senilai Rp9,83 miliar itu harus selesai 6 Desember.
Dari pantauan Esposin, jalan di Simpang Lima sudah bisa dimanfaatkan pengguna jalan. Tidak ada lagi jalur di Jl.Pandanaran yang dibuat dua arah.
Sementara itu, proyek jalan lainnya yakni Jl. Sudirman di Kompleks Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Kemiri Mojosongo juga terus dikebut.
“Memang proyek jalan kami di tahun ini tinggal tiga paket itu. Simpang Lima, Sudirman, dan Ngablak. Pembangunan rigid di Jl. Sudirman baru mencapai separuh. Kami kebut sampai akhir bulan ini semoga selesai. Mudah-mudahan belum mencapai puncak musim penghujan,” papar Nyoto.
Proyek jalan yang menghubungkan Jl. Perintis Kemerdekaan dengan Jl.Ir.Sukarno ini menelan anggaran yang cukup besar. Tahap I, Pemkab Boyolali mengalokasikan dana Rp1,95 miliar untuk proyek ini. Kemudian, pada APBD Perubahan 2015 kembali digelontor Rp3,76 miliar. Panjang jalan yang akan dibangun sekitar 600 meter.
Terkait proyek jalan di Ngablak, Simo, DPU ESDM memperkirakan kontraktor bisa menyelesaikan pekerjaan dalam kurun waktu tiga hari ini.
“Sebenarnya proyek itu bisa selesai lebih cepat. Tetapi ada kendala pengadaan material yang harus antre dengan proyek jalan tol,” kata dia.